androidvodic.com

Pemprov Jateng Tambah Kuota 7.920 Kursi untuk PPDB SMAN/SMKN Tahun Ajaran 2023/2024 - News

News - Pemprov Jateng menambah kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA dan SMK Negeri di Jateng tahun 2023 sebanyak 220 rombongan belajar (rombel) atau 7.920 kursi.

Sebelumnya, pada tahun 2022, daya tampung PPDB SMA/K di Jateng adalah 217.781 kursi, dengan rincian 116.102 kursi untuk SMA negeri dan 101.679 kursi untuk SMK negeri. Kemudian untuk tahun 2023 kuota ditambah menjadi 225.701 kursi dengan rincian 122.222 kursi untuk SMA negeri dan 103.479 kursi untuk SMK negeri.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan penambahan kuota PPDB SMA/K ini menjadi wujud komitmen dalam pemerataan akses pendidikan di Jawa Tengah. Lebih luas lagi, yakni untuk penanggulangan kemiskinan melalui jalur prioritas pendidikan.

Menurut Ganjar, penambahan jumlah kursi tentu berdampak pada penyediaan anggaran BOP Pendidikan. Namun, antisipasi sudah disiapkan.

"Kondisi demikian (penambahan kursi) akan diformulasikan dengan anggaran yang telah dialokasikan untuk fungsi pendidikan," kata Ganjar, Selasa (13/6/2023).

Selain itu, menariknya terkait penambahan kuota ini tidak berdampak pada penyediaan anggaran untuk pembiayaan penambahan guru. Skema lain juga disiapkan Ganjar agar tidak terjadi penambahan guru, yaitu dengan cara distribusi guru melalui pendekatan zonasi.

"Penambahan kuota PPDB diselaraskan dengan optimalisasi jumlah jam mengajar guru setiap minggunya, dengan tetap memperhatikan jumlah jam mengajar guru paling banyak 40 jam pelajaran (JPL) per minggu," ujarnya.

Selain itu, optimalisasi juga dilakukan dengan pemanfaatan Unit Sekolah Baru (USB), Ruang Kelas Baru (RKB), kelas virtual, kelas jauh, maupun optimalisasi fasilitas yang telah tersedia. "Poinnya, optimalisasi," tambah Ganjar.

Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Sri Suciati mengapresiasi langkah strategis Gubernur Ganjar Pranowo dengan menambah kuota kursi pada PPDB kali ini.

Menurutnya, ini merupakan upaya baik untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak di Jateng sehingga anak-anak di Jawa Tengah punya lebih banyak kesempatan untuk mengenyam pendidikan di sekolah negeri.

“Saya kira diniatkan agar akses pendidikan bagi anak usia SMA/SMK semakin luas. Artinya kan niat yang sangat baik agar kesempatan untuk memperoleh pendidikan itu dimiliki sangat luas oleh anak-anak kita,” kata Suciati.

Penambahan kuota ini, kata Suciati, juga baik karena dibarengi dengan ketersediaan fasilitas serta sarana prasarana yang memadai. Termasuk dari tenaga pendidiknya.

“Kalau memang sarprasnya cukup, gurunya juga cukup maka ini baik untuk perluasan akses pendidikan bagi anak-anak kita untuk berkesempatan sekolah di sekolah negeri,” tandas Suciati.

Seperti diketahui, Provinsi Jateng telah membuka proses PPDB untuk calon siswa SMA dan SMK. Pada SMAN prosentase yang ditetapkan adalah jalur zonasi dengan minimal 55 persen, jalur prestasi maksimal 20 persen, jalur perpindahan orangtua maksimal 5 persen.

Jalur afirmasi sebanyak 20 persen dengan rincian untuk siswa miskin 13 persen, untuk anak tenaga kesehatan 3 persen, untuk anak panti 2 persen, dan untuk anak tidak sekolah 2 persen.

Sedangkan untuk PPDB SMKN, kuota siswa terbagi dalam prosentase jalur prestasi minimal 75 persen, jalur domisili terdekat minimal 10 persen. Untuk jalur afirmasi terdapat kuota 15 persen dengan rincian, untuk siswa miskin 8 persen, anak tenaga kesehatan 2 persen, anak panti 2 persen, anak tidak sekolah 3 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat