androidvodic.com

Komitmen Pemprov Jateng Entaskan Kemiskinan dengan Lanjutkan Program 'Tuku Lemah Oleh Omah' - News

News - Realisasi program "Tuku Lemah Oleh Omah" yang digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya masyarakat miskin.

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan program "Tuku Lemah Oleh Omah" sudah berjalan sejak tahun 2020 dengan membangun 216 unit rumah. Tercatat hingga bulan September 2023 sudah lebih dari 1.400 unit rumah yang dibangun melalui program ini. Khusus tahun 2023 sudah terbangun sekitar 699 unit rumah dari target 1.024 unit.

"Tadi sudah sama-sama kita lihat realisasi program 'Tuku Lemah Oleh Omah'. Dengan bantuan Rp 35 juta berbentuk material da pekerja Rp 1,8 juta itu nanti sudah menjadi rumah yang layak huni," katanya ditemui di lokasi.

Nana Sudjana menjelaskan program ini merupakan salah satu upaya Pemprov Jateng dalam penuntasan atau penanggulangan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Ia berkomitmen program "Tuku Lemah Oleh Omah" akan terus berlanjut setiap tahunnya.

"Jadi kami saat ini terus melakukan langkah-langkah supaya dapat membantu masyarakat lepas dari kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem. Persyaratan untuk mendapatkan program ini, bantuan ini, mereka harus mempunyai tanah yang resmi milik mereka. Kedua, mereka dalam kondisi masyarakat miskin. Ketiga tidak memiliki pekerjaan tetap," katanya.

Baca juga: Lepas 37 Atlet untuk Bertanding di Asian Paragames, Pj Gubernur Jateng: Buktikan dengan Prestasi

Seperti yang dirasakan seorang penerima bantuan di Desa Ringinarum, Kecamatan Ringinarum, Kabupatn Kendal, Siti Munadhiroh.

Munadhiroh mengungkapkan rasa senangnya karena mimpi memiliki rumah sendiri dapat terwujudkan berkat bantuan dari Pemprov Jateng itu. Rasa senang itu bahkan ia sampaikan langsung kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs Nana Sudjana AS, MM, saat berkunjung ke rumahnya, Jumat (20/10/2023).

"Ada program ini saya merasa senang sekali. Saya sangat berterima kasih karena Pemprov memberikan program yang sangat bagus. Membantu untuk masyarakat yang belum punya tempat tinggal agar bisa punya tempat tinggal. Membantu masyarakat yang kurang mampu agar bisa terwujud impiannya mempunyai rumah," ujar Munadhiroh saat bertemu Pj Gubernur Jawa Tengah di rumahnya.

Munadhiroh kemudian bercerita bahwa sebelum memiliki rumah sendiri, ia tinggal di rumah mertuanya selama lebih kurang 14 tahun. Sebagai ibu rumah tangga dengan suami buruh bangunan dan serabutan, Munadhiroh selalu bermimpi memiliki rumah sendiri. Ia bahkan berharap menjadi salah satu peserta bedah rumah seperti yang sering dilihat di televisi. Impian itu akhirnya terwujud ketika Pemerintah Desa Ringinarum mengajukan program "Tuku Lêmah Oleh Omah".

"Kebetulan saya terpilih karena memenuhi syarat untuk dapat bantuan rumah ini harus ada (punya) tanah, terus punya swadaya untuk tambahan karena mungkin dari sana kan tidak semua harus jadi, cuma untuk atap dinding sama lantai. Kalau tanah ini hibah dari orang tua agar bisa dapat program ini," ujarnya.

Tepat pada awal Ramadan tahun 2023, rumah impiannya mulai dibangun dari bantuan Pemprov Jateng senilai Rp 35 juta dalam bentuk material dan Rp 1,8 juta dalam bentuk upah padat karya. Konstruksi rumah itu dibangun dengan model Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN). Proses pengerjaan rumah berlangsung satu bulan.

"Dibangun satu bulan. Puasa hari pertama mulai dibangun, terus lebaran langsung ditempati. Untuk swadaya sekitar Rp 18 juta termasuk meninggikan dinding rumah. Harus punya simpanan sendiri abar bisa selesai sempurna," ujar Munadhiroh yang tinggal bersama suaminya Ahmad Khodim sementara anak semata wayangnya tinggal di pondok pesantren.

Baca juga: Pemprov Jateng Raih Peringkat Pertama Dalam JDIH Award 2023

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat