androidvodic.com

Banyak Dikeluhkan Wisatawan, Warung di Puncak Bogor yang 'Getok' Harga Bakal Ditutup - News

News, - Harga makanan dan minuman di warung daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat, kerap dikeluhkan wisatawan karena harganya terlampau mahal atau getok harga.

Terbaru, pengguna media sosial menyampaikan harga teh manis mencapai Rp45 ribu satu gelas.

Menyikapi hal tersebut, Kasi Trantib Kecamatan Cisarua, Komarudin menjelaskan, oknum pedagang yang viral karena getok harga ternyata sudah sering melakukannya.

Untuk itu para perhimpunan pedagang di Puncak pernah membuat daftar harga makanan dan minuman untuk warung di Jalan Raya Puncak.

Baca juga: Pemudik Kena Getok Harga di Rest Area Tol Cipali: Beli 2 Porsi Ayam dan Minum Seharga Rp 155 Ribu

"Iya ini kejadian bukan yang pertama kali ya, sehingga dibuatkanlah daftar menu yang terkait dengan harga makanan yang dijual, daftar menu itu dibuat oleh perhimpunan pedagang dan muspika (musyawarah pimpinan kecamatan) hanya mengetahui saja," ujar Komarudin dikutip dari TribunnewsBogor.com, Jumat (17/11/2023).

Ia menegaskan, apabila ada warung yang melanggar maka akan dikenakan sanksi berupa penutupan selama sebulan oleh masing-masing perhimpunan warung.

"Kalau ada yang melanggar, warungnya akan ditutup dulu selama satu bulan," ungkapnya.

Ia menjelaskan kesalahan dari pihak warung karena sebelumnya tidak dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pembeli mengenai harga yang akan ditangguhkan pada sekelompok wisatawan yang sempat viral itu.

"Memang salahnya mereka (pedagang) itu nggak komunikasi dulu dengan pembeli, harusnya mah kan dikomunikasikan dulu, apabila mau nongkrong lama dikenakan biasa tambahan atau apa," paparnya.

Ke depannya pihak Satpol PP Kecamatan Cisarua akan mengevaluasi penuh mengenai persoalan yang kerap kali menimpa wisatawan dan pada pedagang itu.

Pihaknya akan melakukan komunikasi intensif dengan para pengurus himpunan pedagang di Puncak Bogor.

"Ke depannya nanti kita akan evaluasi dengan pengurus himpunan para pedagang di Puncak, ya mudah-mudahan ada kesepakatan bersama lah sehingga tidak lagi terjadi hal-hal seperti ini. Biar bagaimanapun nanti citra Puncak ini, akan jelek di mata wisatawan," tandasnya. (Wahyu Topami/TribunnewsBogor)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat