androidvodic.com

Siswa SMP Ditemukan Tewas di OKU Timur, Kaki dan Tangan Terikat, Dilaporkan Hilang 4 Hari - News

News - Warga Desa Tanjung Mas, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten OKU Timur, Sumatra Selatan dihebohkan dengan penemuan jasad laki-laki.

Dugaan sementara jasad yang ditemukan di Sungai Pasipatan merupakan korban pembunuhan.

Kondisi jasad tangannya terikat menggunakan pelepah pisang.

Setelah diidentifikasi, jasad tersebut merupakan pelajar SMP Negeri 2 Belitang berinisial RR (13), warga Desa Gumawang, Kecamatan Belitang.

Dimana hal tersebut terkuak saat seorang wanita bernama Herayunita (33), warga Desa Gumawang, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur datang ke RSUD OKU Timur di Desa Tulus Ayu untuk melihat mayat tersebut.

Setelah melihat kondisi jenazah, betapa kagetnya wanita ini dan menangis histeris setelah mengenali beberapa ciri-ciri mayat tersebut ternyata merupakan anak kandungnya sendiri.

Rupanya, korban sebelumnya dinyatakan menghilang dan tidak pulang ke rumah sudah sejak Senin 25 Maret 2024 sekitar pukul 20.00 WIB atau selama empat hari.

Korban meninggal rumah dengan membawa sepeda motor Honda Beat Street serta membawa kunci rumah yang terdapat gantungan tali kain warna hitam.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, pada Jumat tanggal 29 Maret 2024 sekira pukul 07.00 WIB pedagang sayur Maulana (40) menemukan korban di sungai Pasipatan yang merupakan anak sungai Komering diDesa Tanjung Mas, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten OKU Timur.

Dimana posisi ditemukannya mayat tersebut berjarak kurang lebih 5 sampai dengan 10 meter dari atas jembatan.

Terlihat ada sesuatu yang mengambang di pinggiran sungai, kemudian Maulana berusaha mendekati ternyata itu adalah sekujur mayat yang telah mengeluarkan bau menyengat.

Baca juga: Warga Cilandak Digegerkan Temuan Jasad Ibu & Anak Membusuk di Dalam Rumah, Polisi Ungkap Penyebabnya

"Saya berusaha mendekati ternyata itu adalah sekujur mayat yang telah mengeluarkan bau menyengat," kata Maulana dihadapan Polisi.

Setelah melihat mayat tersebut, ia bertemu Bahsan (70) dan Yadi (35), lalu ketiga orang (saksi) tersebut pergi ke rumah Kades untuk memberitahu peristiwa tersebut.

Kemudian Kades dan perangkat desa serta warga lgsg menuju TKP untuk memastikan kebenaran laporan saksi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat