androidvodic.com

2 Warga Gunungkidul Meninggal akibat Keracunan Makanan, Sempat Hadiri Syukuran di Rumah Keluarga - News

News - Dua warga Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninggal karena keracunan makanan, Minggu (26/5/2024).

Kedua korban yang bernama KAS (9) dan Wisnu Antara (60) sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, namun nyawa mereka tak tertolong.

Lurah Ngawu, Wibowo Dwi Jatmiko, mengatakan kedua korban sempat mengikuti acara syukuran di rumah salah satu warga pada Kamis (23/5/2024) lalu.

Ia hanya mendapat kabar ada warga yang masuk rumah sakit, namun tidak mengetahui penyebabnya.

Syukuran dihadiri para keluarga dengan hidangan ayam, sambel, dan lainnya.

"Kalau info awalnya (acara) keluarga besar, jumlah pastinya saya kurang tahu pasti. Makan-makannya biasa, sambelan. Kemudian lauknya itu ayam kemudian ada urap," ungkapnya, Senin (27/5/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

Keracunan massal ini dialami 13 warga dengan gejala mual hingga diare.

"Itu ada yang mual-mual dan diare kemudian dibawa ke rumah sakit. Itu mulai dirasakan Jumat pagi, Kamis malam habis isya itu makan-makannya," bebernya.

Ia menambahkan kedua korban yang meninggal masih satu keluarga.

"Yang kemarin meninggal sama yang hari ini itu berasal dari Kalurahan Playen. Dan, yang buat acara itu ada di Ngawu, padukuhan Tumpak. Itu keluarga besar. Mereka ini satu keluarga," sambungnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, menyatakan ada 5 korban keracunan massal yang dirawat inap.

Baca juga: 42 Balita Keracunan Makanan di Majene, BKKBN Sarankan Pelibatan Ahli Gizi dalam Program PMT

"Informasi yang saya terima ada 13 korban, ada 5 orang dilakukan rawat inap yakni 3 di RS Behthesda Wonosari dan 2 di RS Nurohmah."

"Sedangkan, 7 orang rawat jalan. Untuk satu pasien meninggal dunia akan kami konfirmasi lebih lanjut," tuturnya.

Pihaknya baru mendapat laporan keracunan massal dua hari setelah acara syukuran atau pada Sabtu (25/5/2024) malam.

"Maka dari itu untuk sampel makanan terpaksa tidak bisa diambil sampelnya nanti jika dimungkinan akan dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan sampel laboratorium dari penderita," jelasnya.

Berdasarkan keterangan para korban, gejala baru dialami setelah pulang dari acara syukuran.

Penyebab keracunan massal masih diselidiki dengan melakukan penyelidikan epidemiologi.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Penjelasan Lurah Ngawu Soal Kronologi Keracunan Massal yang Sebabkan 2 Orang Meninggal

(News/Mohay) (TribunJogja.com/Nanda Sagita)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat