androidvodic.com

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

News, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Selatan menangguhkan status tahanan Rizky Billar atas kasus dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terjadap Lesti Kejora.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary mengatakan Rizky Billar melanggar pasal 44 ayat 1 UU No 23 tahun 2004 tentang KDRT.

Baca juga: Penahanan Rizky Billar Ditangguhkan, Lesti Kejora Jadi Penjaminnya

Ade Ary menceritakan kronologi kasus dugaan KDRT, dengan tersangka Rizky Billar atas korban Lesti Kejora.

"MR atau RB diduga melakukan kekerasan fisik terhadap LK (Lesti Kejora). Sehingga suadari LK terhalang kegiatan aktivitasnya selama beberapa hari," kata Ade Ary dalam jumpa persnya di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2022) malam.

Ade mengatakan KDRT pertama yang diterima Lesti pada 28 September 2022 sekitar pukul 01.57 WIB, serta pukul 09.48 WIB.

"RB (Rizky Billar) mendorong, menyeret, menjatuhkan korban (Lesti Kejora) ke kasur, dan mencekik dengan kedua tangannya," ucap Ade Ary.

"Akibatnya menyebabkan ada luka lebam di tangan kanan, leher dan siku kiri. Sampai korban dirawat di rumah sakit dan terhalang aktivitas sehari-hari selama 6 hari," tambahnya.

Rizky Billar buka suara terkait kronologi kejadian.

Ia mengaku khilaf telah melakukan KDRT kepada Lesti, dengan mendorong hingga membanting istrinya ke kasur.

Baca juga: Polisi Sebut Lesti Kejora Tanpa Tekanan Cabut Laporan hingga Ajukan Restorative Justice

"Dari itu (KDRT), apapun kesalahan dan kekhilafan yang saya lakukan terhadap Lesti, saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada istri saya," jelasnya.

"Serta saya sudah meminta maaf pada keluarga besar dan juga masyarakat," tambahnya.

Setelah melakukan KDRT, Rizky Billar mengaku hanya ingin menjadi imam yang baik untuk mendidik sang istri, karena ia mencintai Lesti Kejora.

"Ingin saya sampaikan bahwa saya sangat mencintai istri saya," ujar Rizky Billar.