androidvodic.com

Choky Sitohang Cerita Pengalaman Karir Jadi Wartawan, Sempat Ketar-ketir Liputan Bom - News

Laporan Wartawan News, Fauzi Alamsyah

News, JAKARTA - Presenter Choky Sitohang menceritakan perjalanan karinya sebagai seorang jurnalis atau reporter televisi.

Awalnya ia merupakan seorang pria yang putus kuliah lantaran tidak memiliki biaya. Namun saat itu Choky Sitohang telah mendapatkan pekerjaan sebagai seorang penyiar radio.

Baca juga: Choky Sitohang Idolakan David Foster, Pengin Duet Bareng

"Sebenarnya saya mencoba kembali tahun 99 saya penyiar radio sampai 2002 saat itu saya lagi kuliah, saya adalah korban putus kuliah karena orangtua saya sudah tidak mampu lagi membiayai kuliah saya," kata Choky Sitohang saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (9/6/2023).

Karena keterbatasan ekonomi membuat Choky Sitohang mencari pekerjaan baru yang lebih layak dengan melamar ke stasiun televisi swasta di Jakarta pada 2001.

Beruntungnya Choky Sitohang kala itu dipanggil oleh stasiun televisi dengan divisi yang dirinya inginkan yakni reporter.

Baca juga: 5 Artis yang Daftar Jadi Caleg pada Pemilu 2024, Ada Choky Sitohang hingga Verrell Bramasta

"Akhirnya saya melamar kerja ke sebuah stasiun televisi di Jakarta yang pada tahun 2001 itu baru muncul di tv nasional itu, saya melamar kerja sebetulnya sebagai presenter karena cita-cita saya, entah bagaimana cara tuhan yang ajaib coba saya, nyangkutnya ke redaksi pemberitaan, news and current affair," ujarnya.

Presenter Choky Sitohang saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (9/6/2023).
 
Presenter Choky Sitohang saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (9/6/2023).   (News/Fauzi Alamsyah)

Setelah melalui sesi wawancara dirinya resmi menjadi seorang wartawan. Pekerjaan tersebut dilakukan selama tiga tahun lamanya oleh Choky Sitohang

"Saya seorang jurnalis resmi yang meliput berbagai kegiatan isu-isu politik, hukum, keamanan dalam dan luar negeri. Tahun 2002 sampai 2005 saya juga adalah Wartawan di istana negara," ucap Choky .

Kemudian Choky Sitohang menceritakan pengalaman paling berkesan selama menjadi seorang jurnalis.

Dimana ia harus meliput kejadian bom yang terjadi di Kedutaan Australia di Jakarta pada 2004 silam.

"Salah satu yang saya ingat adalah peristiwa Bom Kedubes Australia. Saat itu saya dan beberapq rekan wartawan sedang berada di Jalan Blora area Menteng dan waktu bom itu meledak kami semua seperti di film-film, handphone semua bunyi padahal waktu itu lagi ada acara," tutur Choky. 

"Kita angkat telepon, semua korlip menyampaikan hal yang sama 'kamu di mana?', 'saya di Blora Pak'. 'Kamu segera ke Kuningan ada bom'. Nah itu saya berangkat. Seingat saya, saya adalah reporter kedua setelah rekan saya dari stasiun TV lain yang tiba di TKP," tutup Choky Sitohang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat