androidvodic.com

4 Fakta Serial Live Action Avatar: The Last Airbender, Tayang di Netflix Hari Ini - News

News - Inilah 4 fakta terkait serial Netflix Avatar: The Last Airbender.

Avatar: The Last Airbender merupakan serial live action yang tayang perdana di Netflix pada hari ini, Kamis (22/2/2024).

Diketahui, serial Avatar: The Last Airbender tersebut akan ditayangkan dalam delapan episode dengan durasi masing-masing satu jam.

Cerita dalam serial tersebut mengisahkan tentang upaya Aang, seorang Avatar muda dalam mengembalikan keseimbangan dunia yang terancam oleh hadirnya serangan negara api yang mengerikan.

Kisah legendaris Avatar: The Last Airbender tersebut digarap berdasarkan pada serial animasi aslinya yang dibuat oleh Michael Dante DiMartino dan Bryan Konietzko.

Terdapat sejumlah fakta yang dapat dijadikan alasan untuk menonton serial live action Avatar: The Last Airbender, di antaranya sebagai berikut:

1. Terinspirasi dari Cerita Rakyat Asia

Avatar terinspirasi dari berbagai cerita rakyat, budaya, dan legenda Asia serta penduduk asli.

Topik-topik yang serius seperti perang, penjajahan, trauma, hingga moral membuat kisah ini memiliki nilai yang mendalam dan menggugah.

Serial versi live action berangkat dari animasi orisinalnya serta memiliki tambahan-tambahan seperti durasi, jalan cerita, dan narasi terkait.

“Tema-tema utama dalam serial ini adalah tidak menghiraukan berbagai perbedaan, mengatasi rasa pesimisme dan putus asa, serta berusaha menemukan harapan,” terang produser/penulis Albert Kim, dikutip dari rilis yang diterima News.

Baca juga: Sinopsis Avatar: The Last Airbender Live-action Netflix Tayang Mulai Hari Ini, 22 Februari 2024

“Saya rasa tema-tema ini bersifat universal dan sesuai dengan zaman kita.” imbuhnya.

2. Kepribadian Karakter yang Kuat

Berbagai karakter dalam serial ini memiliki kepribadian yang kuat dan, menariknya, terdapat pengembangan karakter sehingga penonton dapat sungguh-sungguh merasa melewati kisah ini bersama mereka.

Sokka, misalnya, terlihat jenaka namun juga memiliki sisi rapuh yang berhubungan dengan masa lalunya.

Aang sang bocah 12 tahun dianggap sebagai yang akan menyelamatkan dunia, dan tanggung jawab ini terasa amat berat bagi seseorang yang hanya ingin menjadi anak-anak biasa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat