androidvodic.com

Eko Yuli Irawan Bakal Dapat Apreasi dari Kemenpora kata Raden Isnanta - News

News, JAKARTA - Juara dunia angkat besi 2018, Eko Yuli Irawan yang mengoleksi tiga medali emas di Ashgabat, Turkmenistan, telah tiba di Tanah Air , Rabu (7/11/2018) malam.

Kehadirannya di sambut Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora Dr. Raden Isnanta M.Pd, yang didampingi oleh Asdep Kemitraan dan Penghargaan Olahraga, Dr. Dwijayanto Sarosa Putera di terminal 2 kedatangan bandara Soekarno- Hatta, Tangerang, Rabu (7/11/2018) malam.

Eko Yuli menyandang gelar juara dunia pasca tampil di nomor 61 kg dengan menorehkan total angkatan 317 kg dengan rincian 143 pada angkatan snatch serta 174 kg di angkatan clean & jerk.

Lifter asal Lampung itu berhasil mengalahkan dua wakil China yaitu Li Fabin peraih perak dengan total angkatan 310 kg dan Qin Fulin yang meraih medali perunggu dengan total angkatan 308 kg. Tak hanya sekadar juara dunia, dengan total angkatannya tersebut, Eko untuk sementara menjadi pemegang rekor dunia di nomor 61 kg.

Baca: Terkuak Luna Maya Alami Post Power Syndrome Seusai Video Asusila dengan Ariel Noah

Dalam sambutannya mewakili Menpora Imam Nahrawi, Deputi Raden Isnanta menuturkan jika pemerintah dalam hal ini Kemenpora sangat mengapresiasi jerih payah Eko Yuli dengan mampu mengibarkan bendera Merah-Putih yang diiringi berkumandangnya lagu Indonesia Raya di Turkmenistan, bahkan pemerintah akan memberikan perhatian penuh atas pencapaian Eko Yuli, akan tetapi terkait bentuk apresiasi yang akan diberikan tinggal menunggu keputusan dan arahan Imam Nahrawi.

"Apresiasi sudah pasti ada. Namun tentunya kita menunggu keputusan dari Pak Menpora," tutur Isnanta.

Tak hanya kepada Eko, Isnanta juga memberikan apresiasi kepada cabang olahraga angkat besi yang menurutnya tak henti-hentinya memberikan prestasi yang membanggakan kepada Merah-Putih, ketika eforia Asian Games belum reda dan banyak orang yang berfikiran bahwa pasca Asian Games pasti drop lantaran puncaknya di multi even negara-negara se-Asia itu, namun ternyata menurutnya dipuncak yang lebih tinggi angkat besi mampu berbicara maksimal.

"Juara dunia merupakan pencapaian yang luar biasa bagi seorang atlet," jelas Isnanta.

Lebih lanjut Isnanta juga menekankan jika seorang Eko Yuli bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dibawah, sehingga tradisi emas angkat besi tetap melekat kepada Indonesia.

"Eko sudah memberikan contoh panjang performa tingginya dengan berapa tahun bercokol di papan atas atlet angkat besi dunia. Untuk itu, kami meminta kepada tim kepelatihan, PB dan senior lainnya akan bimbingannya kepada generasi muda angkat besi kita, sehingga kedepannya hadir sosok Eko-Eko baru yang mampu berprestasi di tingkat dunia," ujarnya.

Terkait ajang olimpiade, Raden Isnanta mengatakan kebanyakan orang akan ngomong prestasi tertinggi hanya dari bulutangkis kemudian dibantu oleh prestasi angkat besi yang meraih medali perak.

Namun pada olimpiade Tokyo 2020 nanti, pria yang akrab disapa pa Is itu meminta jika di Jepang nanti bulutangkis dan angkat besi sama-sama menuju kejayaan olimpik, yakni emas, sehingga hasil kedua itu akan menjadi inspirasi kepada cabor lainnya.

Mengenai keberhasilannya, Eko Yuli Irawan tak pernah membayangkan sebelumnya, karena memang awalnya ia hanya menargetkan berada di posisi tiga besar, terlebih ditambah dengan pecahkan rekor dunia di nomor barunya yaitu 61 kg.

"Hasil ini tentunya merupakan salahsatu modal bagi saya untuk mendapatkan kuota di Olimpiade 2020 Tokyo mendatang. Tentunya, saya juga harus terus berlatih dan mengoreksi pencapaian saya saat ini sekaligus mengikuti beberapa single event lainnya di luar negeri agar posisi saya untuk medapat tiket ke Tokyo nanti tetap aman," urai Eko Yuli.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat