MotoGP 2020 Ketat Tanpa Dirinya, Marc Marquez: Kayaknya Gak Ada yang Mau Jadi Juara Dunia - News
News -Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengungkapkan pandangannya terkait ketatnya kompetisi untuk merebutkan gelar juara dunia MotoGP 2020 tanpa kehadirannya.
Absennya Marc Marquez membuat jalannya kompetisi untuk merebutkan gelar juara dunia pada musim ini agak sedikit berbeda jika dibandingkan dengan beberapa musim sebelumnya.
Jika para penggemar selalu menyaksikan dominasi Marc Marquez di setiap seri, pada musim ini banyak drama yang telah terjadi hanya demi merebutkan satu tempat terbaik usai balapan.
Baca: Valentino Rossi: Tanpa Marc Marquez, Honda Tetap Ampas Meski Punya Motor Paling Bagus
Marc Marquez sendiri belum bisa memeriahkan ketatnya MotoGP 2020 setelah mengalami kecelakaan hebat pada balapan perdana yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol.
![Tubuh Marc Marquez terpelanting ke udara saat motornya mengalami kecelakaan high side di tikungan ke-4 Sirkuit Jerez, Spanyol pada lap ke-22, Minggu (19/7/2020).](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tubuh-marc-marquez-terpelanting-ke-udara.jpg)
Kecelakaan fatal itu membuat rider berjulukan The Baby Alien tersebut harus menepi dan menjalani penyembuhan usai dinyatakan mengalami cedera patah tulang lengan kanan.
Baca: Peluang Juara Dunia 2020 Tertutup, Marc Marquez Salahkan Dokter
Hilangnya Marc Marquez dari peredaran untuk sementara waktu membuat jalannya rivalitas dan persaingan musim ini semakin susah di tebak, di mana tidak ada rider yang bisa tampil dominan.
Dari tujuh balapan MotoGP 2020 yang sudah bergulir, ada enam pembalap berbeda yang sudah berhasil menjejakkan kakinya di podium tertinggi dengan merebut kemenangan.
Baca: Banyak Kejutan Aneh Terjadi di MotoGP Gegara Tak Adanya Marc Marquez
Dengan hal tersebut membuat persaingan merebutkan posisi puncak klasemen pembalap MotoGP 2020 berlangsung seru, di mana rider Ducati Andrea Dovizioso masih memegang kendali.
![Marc Marquez seusai mengalami crash highside di tikungan 4 lap ke-22 Sirkuit Jerez, Spanyol, pada seri pembuka MotoGP 2020. Marc Marquez dilaporkan mengalami patah tulang lengan kanan karena insiden itu.](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/marc-marquez-seusai-mengalami-crash-highside.jpg)
Meski demikian, posisi Andrea Dovizioso masih jauh dari kata aman lantara dia hanya unggul satu angka saja dari Fabio Quartararo dari Petronas Yamaha SRT yang menduduki peringkat kedua.
Tak hanya dengan Fabio Quartararo, posisi Andrea Dovizioso sebagai pemuncak klasemen masih bisa dikudeta bahkan oleh Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang berada di peringkat keempat.
Baca: Meski Tipis, Peluang Valentino Rossi Jadi Juara Dunia MotoGP 2020 Tetap Ada: Yang Penting Yakin
Melihat hal tersebut membuat Marc Marquez merasa bahwa tak ada seorang pembalap pun yang ingin menjadi juara dunia pada musim ini dengan selalu konsisten menduduki puncak klasemen.
"Sepertinya tidak ada yang ingin memenangkan gelar juara dunia pada musim ini, tidak ada yang mau memimpin," kata Marc Marquez, dilansir BolaSport.com dari Motorsport-Total.
Tak ayal dengan selisih poin yang masih tipis tersebut, membuat Marc Marquez mempunyai motivasi tersendiri saat dia benar-benar sudah bisa kembali ke lintasan untuk balapan lagi.
"Ketika Anda melihat betapa seimbangnya, berapa banyak pemenang berbeda dan menyadari bahwa pemuncak klaemen hanya memiliki 84 poin setelah begitu banyak balapan, maka Anda merasa lebih termotivasi untuk kembali," ucap Marquez.
Terkini Lainnya
MotoGP
Marc Marquez merasa bahwa tak ada seorang pembalap pun yang ingin menjadi juara dunia pada musim ini
Menpora Dito Sebut Presiden Jokowi Ciptakan Era Keemasan Olahraga Indonesia
BERITA TERKINI
berita POPULER
Kapten Red Sparks Rindu Megawati, Intip Jadwal Keberangkatan Megatron ke Korea Selatan
Final Proliga 2024 Digelar Akhir Pekan, Apa Alasan Indonesia Arena Jadi Lokasi Laga Pamungkas?
Bukan Indonesia, Thailand jadi Negara ASEAN Penyumbang Atlet Terbanyak di Olimpiade Paris 2024
Pendam Hasrat Lawan Mike Tyson, Jake Paul Jalani Agenda Tinju Pemanasan Dahulu
NOC Indonesia: Pelatnas di Eropa Bantu Atlet Indonesia Adaptasi Cuaca Jelang Olimpiade Paris