androidvodic.com

Menpora Bangga Greysia/Apriyani Bisa Cetak Sejarah: Kuncinya Jangan Dibebani - News

Laporan Wartawan News, Abdul Majid

News, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku sangat bangga atas torehan medali emas yang didapatkan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade 2020 Tokyo.

Terlebih, pencapaian medali emas di sektor ganda putri merupakan yang perdana sejak bulutangkis dipertandingkan di Olimpiade pada 1992 silam.

Baca juga: Rahasia Medali Emas Olimpiade, Greysia/Apriyani Sudah Menang Saat Jejakkan Kaki di Lapangan

Greysia Polii dari Indonesia dan Apriyani Rahayu dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021.
Greysia Polii dari Indonesia dan Apriyani Rahayu dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021. (Pedro PARDO / AFP)

“Saya merasa bersyukur atas pencapaian ganda putri bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo dengan torehan medali emas yang merupakan pertama dalam sejarah keikutsertaan kita di Olimpiade,” kata Menpora kepada Tribunnews, Senin (2/8/2021).

“Yang saya senang itu mereka bermain lepas tanpa beban, mungkin karena sejak awal mereka tidak diunggulkan jadi tekanannya berkurang. Berbeda dengan lawannya dari China yang sudah diunggulkan sejak awal pasti memikul beban berat,” sambung Menpora.

Lebih lanjut, politikus Golkar tersebut kembali menceritakan bagaimana dirinya menyemangati Greysia/Apriyani usai laga semifinal lalu.

Baca juga: Bakal Diguyur Hadiah, Greysia Polii ke Erick Tohir: Pak Erick Masih Ingat 2012? Ini Hadiah Gantinya

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-08-02 17:00:40
Ilustrasi Parapuan Foto 2021-08-02 17:00:40 (grid.id)

Saat itu, Menpora yang paham betul dengan mental atlet Indonesia tak memberikan target menang di laga final ini kepada Greysia/Apriyani.

Ia hanya berpesan agar Greysia/Apriyani bermain enjoy dan tak usah memikirkan target apa pun.

Seperti diketahui, di cabor bulutangkis ini sektor ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon merupakan sektor yang ditargetkan bisa mendulang emas.

Akan tetapi, pasangan nomor satu dunia itu justru tersingkir pada babak delapan besar. Adanya beban medali emas pun sempat dikatakan mempengaruhi permainan mereka.

Baca juga: Sejarah! Greysia Polii/Apriyani Rahayu Rebut Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

Apriyani Rahayu dari Indonesia (ke-3 dari kanan) dan Greysia Polii dari Indonesia (ketiga dari kiri) memberi hormat dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka di samping Jia Yifan dari Tiongkok (kedua dari kiri) dan Chen Qingchen (kiri) dari Tiongkok dengan medali perak dan Kim So-yeong dari Korea Selatan (2 kanan) dan Kong Hee-yong (kanan) dari Korea Selatan dengan medali perunggu mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021.
Apriyani Rahayu dari Indonesia (ke-3 dari kanan) dan Greysia Polii dari Indonesia (ketiga dari kiri) memberi hormat dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka di samping Jia Yifan dari Tiongkok (kedua dari kiri) dan Chen Qingchen (kiri) dari Tiongkok dengan medali perak dan Kim So-yeong dari Korea Selatan (2 kanan) dan Kong Hee-yong (kanan) dari Korea Selatan dengan medali perunggu mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Pedro PARDO / AFP)

Baca juga: Hendra Setiawan Pamit dari Olimpiade, Pebulutangkis Singapura: Jangan Tipu Lo

“Di olimpiade ini atmosfernya pasti berbeda dengan kejuaraan dunia (single event) lainnya, tekanannya lebih berat. Hari sabtu kemarin saya sempat berbincang dengan Greysia lewat video call,” kata Menpora.

“Saya sampaikan ucapan terimakasih atas pencapaiannya sudah sampai di babak final. Saya sampaikan juga sebagai Menpora tidak membebani target apapun setelah ini, yang penting main lepas dan saya ajak dia banyak bercanda untuk membuat dia rileks,” sambungnya.

Menurut Menpora, cara dirinya yang tak mematok target kepada para atlet merupakan langkah yang tepat sehingga atlet bisa fokus ke permainannya dan tak memikirkan target yang justru bisa mengganggu fokus.

Baca juga: Kalah di Olimpiade Tokyo 2020, Ahsan/Hendra: Kami Akan Terus Bermain, Kami Menantikan Piala Thomas

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021.
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Terlebih saat mereka menjalani laga penentu seperti final.

“Berbeda halnya saat melepas mereka tentu saya harus membakar semangat kontingen, tapi saat sudah mau menghadapi babak final hal tersebut saya tidak lakukan lagi karena saya tidak tidak ingin pemberian semangat itu malah kontra produktif dan bahkan menjadi beban mereka,” kata Amali.

“Saya sangat menyadari itu. Alhamdulillah cara itu tepat dan kita bisa lihat penampilan mereka yang tanpa beban tapi tetap fokus mengumpulkan poin demi poin. Selamat para Srikandi olahraga Indonesia,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat