androidvodic.com

Cuma Jack Miller yang Bisa Menolong Ducati di Perburuan Gelar Juara Dunia MotoGP 2022 - News

News - Pengamat MotoGP sekaligus manajer Enea Bastianini, Carlo Pernat, membuat prediksi yang cukup unik dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022.

Menurut pria yang pernah menjadi tangan kanan Valentino Rossi ini mengklaim Jack Miller memiliki cara mengamankan posisinya di tim utama Ducati.

Bagi Pernat, Jack Miller lebih berpeluang untuk meraih gelar juara dunia ketimbang Francesco Bagnaia.

Sebagaimana yang diketahui, Ducati mengalami fenomena yang cukup unik.

Baca juga: Fakta Menarik MotoGP Italia 2022 - Lintasan Tak Bertuan & Asa Bastia Selevel dengan Quartararo

Baca juga: Jadwal MotoGP Italia 2022: Enea Bastianini Ingin Naik Podium, Aleix Espargaro Pilih Nikmati Momen

Pebalap Ducati Lenovo Australia Jack Miller (kanan) mengendarai selama Grand Prix Moto GP Prancis, di sirkuit Bugatti di Le Mans, barat laut Prancis, pada 15 Mei 2022.
 (Photo by JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)
Pebalap Ducati Lenovo Australia Jack Miller (kanan) mengendarai selama Grand Prix Moto GP Prancis, di sirkuit Bugatti di Le Mans, barat laut Prancis, pada 15 Mei 2022. (Photo by JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP) (AFP/JEAN-FRANCOIS MONIER)

Drama 'pembalap yang tertukar' dialami oleh pabrikan asal Italia ini.

Dari tujuh seri yang sudah berlangsung, tidak ada rider utama dari Ducati yang masuk di top three klasemen MotoGP 2022.

Justru Enea Bastianini yang statusnya sebagai pembalap tim satelit Ducati lah yang bersaing melawan Fabio Quartararo untuk gelar juara dunia.

Fakta ini cukup miris, mengingat Bastianini mendapatkan spek motor musim lalu. Sedangkan duet Jack Miller dan Francesco Bagnaia didukung spek terbaru Desmosedici GP22.

Meski demikian, Ducati masih memiliki secercah harapan untuk pembalap utamanya menutup musim sebagai kampiun.

Lewat kacamat Pernat, adalah Miller yang saat ini menduduki posisi lima di tabel klasemen sebagai kandidat utamanya.

"Satu-satunya pembalap (Ducati) yang bisa kembali ke jalur perburuan juara dunia adalah Jack Miller," terang Carlo Pernat, dikutip dari laman Motosan.

"Jorge Martin saat ini tertinggal jauh dari perburuan juara dunia, apalagi Pecco Bagnaia yang belum menunjukkan konsistensinya," tambah Carlo Pernat.

'Pecco' Bagnaia memang menunjukkan perbaikan performa dalam beberapa race terakhir. Namun hal itu belum cukup untuk membuat rider jebolan akademi VR46 ini sebagai pesaing Quartararo.

(kiri) Pembalap Yamaha Prancis peringkat kedua Fabio Quartararo, peringkat pertama pembalap Italia Ducati Francesco Bagnaia dan peringkat ketiga pembalap Aprilia Spanyol Aleix Espargaro berpose setelah berlaga di sesi kualifikasi MotoGP Spanyol Grand Prix di arena pacuan kuda Jerez di Jerez de la Frontera pada April 30, 2022.
(kiri) Pembalap Yamaha Prancis peringkat kedua Fabio Quartararo, peringkat pertama pembalap Italia Ducati Francesco Bagnaia dan peringkat ketiga pembalap Aprilia Spanyol Aleix Espargaro berpose setelah berlaga di sesi kualifikasi MotoGP Spanyol Grand Prix di arena pacuan kuda Jerez di Jerez de la Frontera pada April 30, 2022. (JORGE GUERRERO / AFP)

"Tentu saja Bagnaia menunjukkan grafik peningakatan, namun itu belum konsisten. Kesalahan di seri terakhir membuatnya kehilangan 25 poin dan itu tidak bisa ditolerir," tambahnya.

Ducati memang selalu menjadi pabrikan yang terdepan dalam pengembangan kuda besi di pentas MotoGP.

Namun yang menjadi sorotan ialah tabu mereka yang kesulitan menggaransi gelar juara dunia selepas musim 2007.

Ducati terakhir kali menggaransi titel juara dunia ialah MotoGP 2027 bersama Casey Stoner.

Selepas musim itu, praktis capaian terbaik rider Ducati ialah finis sebagai runner-up, seperti yang dilakukan Andrea Dovizioso maupun Pecco Bagnaia.

(News/Giri)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat