androidvodic.com

Carlo Pernat Sebut Pemenang Sprint Race MotoGP 2023 Berhak Minta Bayaran - News

News - Carlo Pernat selaku pengamat kondang MotoGP bicara soal adanya agenda Sprint Race di MotoGP 2023.

Agenda dadakan yang diadakan oleh Dorna selaku promotor MotoGP 2023 itu masih jadi polemik lantaran para pembalap tidak mendapat bonus atau bayaran.

Akan tetapi Carlo Pernat menuturkan bahwa para rider berhak minta bayaran terlebih jika mereka bisa naik ke podium atau jadi pemenang.

Pasalnya dari kacamata Carlo Pernat, hal tersebut nampak wajar untuk para pembalap setelah melakoni sprint race.

Baca juga: Sprint Race Ciptakan Fenomena Besar Pasak daripada Tiang bagi Tim MotoGP 2023

Pembalap Italia Ducati Lenovo Francesco Bagnaia melintasi garis finis untuk menang di depan pembalap Italia Ducati Gresini Racing Enea Bastianini selama balapan motor MotoGP Malaysia Grand Prix di Sirkuit Internasional Sepang di Sepang pada 23 Oktober 2022.
MOHD RASFAN / AFP
Pembalap Italia Ducati Lenovo Francesco Bagnaia melintasi garis finis untuk menang di depan pembalap Italia Ducati Gresini Racing Enea Bastianini selama balapan motor MotoGP Malaysia Grand Prix di Sirkuit Internasional Sepang di Sepang pada 23 Oktober 2022. MOHD RASFAN / AFP (MOHD RASFAN / AFP)

"Pembalap berhak mengeluarkan tagihan saat naik podium di Sprint Race," terang Pernat dilansir Motosan.

Untuk saat ini, tim yang akan memberikan bonus atau bayaran kepada rider adalah dari Ducati.

Hal itu diterangkan oleh Pernah ketika Paolo Ciabatti selaku bos Ducati menuturkana danya pembicaraan soal bonus kepada pembalap.

"Sayangnya, para pembalap tidak bersatu di antara mereka sendiri."

"Timabrikan dalam hal ini hanya Paolo Ciabatti, direktur olahraga Ducati, yang mencoba melakukan sesuatu untuk kepentingan semua."

"Tetapi masing-masing pabrikan telah memutuskan untuk menempuh jalan mereka sendiri."

Menurut Pernat, kebijakan Dorna untuk memberikan bayaran kepada pembalap cukup beralasan.

Mengingat agenda Sprint Race yang mendadak ini cukup mengejutkan para rider kelas MotoGP.

"Ini bukan keputusan yang beralasan, melainkan keputusan yang harus didalami."

"Ini adalah pertama kalinya Dorna tidak memikirkan para pengemudi, semuanya dilakukan terlalu tergesa-gesa," katanya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat