androidvodic.com

Bryan Cristante, Kejutan Italia di Final Euro 2021, Andalan di AS Roma, Matikan Duo Rice-Phillips - News

News - Fernando Alonso, gagal berprestasi di F1 musim 2014, mantan juara dunia ini bukan hanya gagal juara, namanya bahkan tidak menembus 5 besar klasemen.

Fernando Alonso kala itu menjadi driver utama Ferrari, lebih sering beradu mulut dengan Marco Mattiaci, selaku managing director.

Sama seperti Alonso, Bryan Cristante, di tahun yang sama dekat dengan kontroversi dan adu mulut dibandingkan prestasi di lapangan.

Namanya aneh untuk pemain Italia, tidak ada nama-nama pria khas dengan huruf vokal di belakang nama depan dan belakang.

Alessio Romagnoli, Bryan Cristante, Mattia Caldara (Timnas Italia)
Alessio Romagnoli, Bryan Cristante, Mattia Caldara (Timnas Italia) (zimbio.com)

Baca juga: Data & Fakta Final EURO 2020 Inggris Vs Italia, Donnarumma Memang Superman, Inggris Anti-Adu Penalti

Baca juga: Tikitalia, Bawa Italia Juara Euro 2021, Buah Pikiran Mancini dan Pengganti Catenccio

Wajar, pasalnya pemain berusia 26 tahun ini, memiliki darah Kanada dari sang ayah, bahkan Cristante sempat dirayu untuk memperkuat tim senior Kanada.

Namun, Bryan Cristante adalah anomali, sama seperti posisi dan karirnya.

Ia merupakan (sekali lagi) jebolan akademi AC Milan, namanya harum dan sering disandingkan dengan legenda Milan, Kaka.

Talentanya sempat jadi buruan ketika mengemas 8 gol dalam turnamen U-15, Campionato Giovanissimi Nazionali, Atalanta hingga Chelsea sempat merayunya untuk pindah akademi.

Namun, Cristante memilih setia bersama AC Milan, mencatatkan debut di tahun 2011, usianya saat itu 16 tahun 278 hari, sekaligus menjadi pemain termuda ketiga yang pernah bermain bagi AC Milan.

AC Milan saat itu sedang dalam masa transisi kepelatihan, sejumlah pemain muda dilepas dengan murah, tidak terkecuali Cristante.

Ia dilepas ke Benfica dengan harga 4,8 Juta Euro, namun alih-alih mengembangkan bakatnya, ia lebih banyak terlibat konfrontasi.

Saat itu, Benfica yang dilatih Jorge Jesus terlibat adu mulut dengan Cristante, masalahnya sederhana, Cristante enggan bermain di posisi fullback.

Cekcok keduanya membuat Presiden klub, Luis Felipe Vieira turun tangan, ia kemudian meminjamkan Cristante ke Palermo.

Sekali lagi, ia kembali berkonfrontasi dengan pelatih Giuseppe Lachini, dan hanya mencatatkan 4 kali berlaga bersama Palermo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat