Chelsea Biang Keladi Hierarki Algojo Penalti Inter Milan Carut-marut, Nerazzurri Kangen Lukaku - News
News - Dampak lain atas kepergian Romelu Lukaku yang berlabuh ke Chelsea kembali dirasakan Inter Milan.
Nerazzurri diterpa kondisi yang kurang bagus dengan menurunnya kualitas mereka dalam melakukan eksekusi tendangan penalti.
Sebagai catatan saja, sebelum meninggalkan Inter Milan, Romelu Lukaku merupakan algojo utama sepakan 12 yard.
Sebagaimana yang diketahui, Chelsea kembali memulangkan Romelu Lukaku dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas lalu.
Baca juga: Idolakan Dua Legenda Juventus, Winger Asal Prancis Ini Justru Kepincut Gabung ke AC Milan
Baca juga: Lautaro Martinez Gagal Jadi Pahlawan Saat Inter Ditahan Imbang Milan,Keputusan Inzaghi Dipertanyakan
![Striker Chelsea asal Belgia Romelu Lukaku memberi isyarat kepada para pendukung di akhir pertandingan selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Chelsea di Stadion Emirates di London pada 22 Agustus 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 2-0.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/striker-chelsea-asal-belgia-romelu-lukaku-memberi-isyarat-kepada-para-pendukung.jpg)
Performa gemilang Lukaku bersama Nerazzurri dalam dua musim beruntun membuat jawara Liga Champions musim lalu itu kepincut.
Terlebih lagi, Thomas Tuchel selaku juru taktik The Blues membutuhkan sosok striker dengan tipikal target-man.
Lukaku dipandang sebagai opsi yang tepat, meski pada kenyataannya hingga pekan ke-11 bomber 28 tahun itu belum menjawab ekspektasi dengan baik.
Kehilangan Lukaku berdampak besar bagi Inter Milan. Tak hanya dari segi permainan, namun juga kualitas untuk merobek jala tim lawan.
Satu di antaranya hadir dari titik penalti.
Romelu Lukaku di bawah Antonio Conte kala itu menjadi pilihan utama sebagai penembak penalti.
Ia tampil lugas dan selalu menyelesaikan sepakan 12 yard yang ia emban dengan klinis.
Namun musim ini fakta berbicara lain bagi La Beneamata.
Tuttosport merangkum Nerazzurri telah kehilangan empat poin dari kegagalan mereka memanfaatkan peluang melalui tendangan penalti.
Tak hanya menurunnya presentase keberhasilan, namun juga hierarki untuk algojo tendangan penalti Inter menjadi berantakan.
![Pemain depan Inter Milan Argentina Joaquin Correa (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol keduanya selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Udinese pada 31 Oktober 2021 di stadion San Siro di Milan.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/joaquin-correa-tengah-merayakan-dengan-rekan-satu-timnya.jpg)
Terkini Lainnya
Liga Italia
Inter Milan mulai kesulitan untuk memanfaatkan peluang emas meraih kemenangan lewat tendangan penalti, Nerazzurri butuh Lukaku.
BERITA TERKINI
berita POPULER
Tolak Tawaran MU, Michael Olise Resmi Terima Pinangan Bayern Munchen dengan Mahar Rp1,25 Triliun
Rabiot Ultimatum Mbappe dan Griezmann: Prancis Mustahil ke Final jika Masih Melempem
Spanyol vs Prancis Semifinal Euro 2024: Mbappe Seret Gol dan Panen Kritik, Deschamps Pasang Badan
Rekor Spanyol setelah Kalahkan Prancis, Tim Pertama yang Raih Enam Kemenangan Beruntun di Euro
Preview Spanyol vs Prancis, Duel Tim Tersukses Abad Ini, Rabu 10 Juli Pukul 02:00 WIB