androidvodic.com

Aji Santoso Desak PSSI & LIB Bahas Nasib BRI Liga 1, Dua Aspek Ini Jadi Pertimbangan - News

News - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso memberikan dua usulan yang harus dipertimbangkan Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI dan operator Liga Indonesia, LIB ketika menjalani kompetisi di tengah maraknya kasus Covid-19.

Hampir setiap hari, selalu ada laporan peningkatan kasus Covid-19 dari klub kontestan BRI Liga 1.

Menurut regulasi kompetisi, pertandingan bisa dilakoni ketika satu klub memiliki 14 pemain.

Dan itu sudah terjadi dalam beberapa laga, seperti Persebaya dan Persikabo 1973.

Baca juga: Klasemen dan Top Skor BRI Liga 1: Bali United Langkahi Persebaya dan Persib, Spaso Menjauh

Pemain Persebaya Surabaya foto bersama jelang melawan Persik Kediri pada lanjutan pekan keempatbelas BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021). Pertandingan tersebut berakhir imbang dengan skor 0-0.  (Tribunnews/Muhammad Nursina)
Pemain Persebaya Surabaya foto bersama jelang melawan Persik Kediri pada lanjutan pekan keempatbelas BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021). Pertandingan tersebut berakhir imbang dengan skor 0-0. (Tribunnews/Muhammad Nursina) (TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina)

Namun, kondisi itu tidak menguntungkan untuk tim dan bisa berdampak untuk kualitas kompetisi.

Mantan pelatih Arema FC dan Persela Lamongan itu punya dua aspek yang harus dipertimbangkan PSSI dan LIB, yakni aspek kualitas kompetisi dan aspek keadilan (fairplay).

"Masukan untuk federasi (PSSI) dan LIB dengan menjaga dua aspek, aspek kualitas kompetisi dan aspek keadilan," ungkap Aji dalam konferensi pers jelang pertandingan lawan Persipura, Sabtu (5/2/2022) siang.

Ia mengungkapkan, hal tersebut berdasarkan pengalaman di lapangan sebagai pelaku yang terlibat langsung dengan pemain dan pertandingan.

Baca juga: Beda Perlakuan Persib-Persebaya, Laga Maung Ditunda, Bajul Ijo Dipaksa Main Saat Badai Covid Melanda

Bermain dengan 14 pemain dan tanpa sejumlah pemain andalan atau pemain lainnya sangat kesulitan baginya untuk menemukan strategi yang pas.

Dan tentunya hal ini akan mempengaruhi kualitas permainan itu sendiri untuk kompetisi.

Begitu juga untuk aspek keadilan, ia mengambil contoh dari laga Persikabo vs Bali United.

Persikabo datang dengan 14 pemain dibandingkan dengan Bali United yang full tim.

Tim Laskar Antasari menjadi bulan-bulanan skuat Serdadu Tridatu dan dihajar dengan skor 3-0.

Baca juga: Sorotan BRI Liga 1 - Kompatriot Egy Maulana & Witan Sulaeman Perkuat Persija Jakarta di Bali

Selebrasi pemain Persebaya Surabaya setelah Samsul Arif mencetak gol ke gawang Persikabo 1973 pada laga BRI Liga 1 2021 pekan ke-18 di Bali, Senin (10/1/2022).
Selebrasi pemain Persebaya Surabaya setelah Samsul Arif mencetak gol ke gawang Persikabo 1973 pada laga BRI Liga 1 2021 pekan ke-18 di Bali, Senin (10/1/2022). (Tribunnews/Muhammad Nursina)

"Apabila ada tim yang kena maksimal 5 pemain itu harus ditunda, kenapa? Satu, karena kita menjaga kualitas kompetisi, dengan beberapa pemain yang tidak bermain tentunya kualitas permainan akan menurun, pasti ada perbedaan ketika ada tim yang komplet," jelas Aji.

"Faktor keadilan, saya merasakan sekali betapa susahnya kita mengotak-atik taktikal strategi ketika pemain kami tidak legkap. Itu pun terjadi ketika laga Persikabo vs Bali United, dengan tidak adanya 9-10 pemain dipaksakan bermain, tim Persikabo jadi bulan-bulanan. Ini menurut saya tidak fair, tim yang satu komplet, tim lawannya pincang," tambahnya.

Baca juga: Prediksi Arema vs Persija Jakarta BRI Liga 1 Malam Ini, Wajah Baru Macan Kemayoran

Baca juga: Sorotan BRI Liga 1 - Kompatriot Egy Maulana & Witan Sulaeman Perkuat Persija Jakarta di Bali

Untuk itu, Aji juga menyarankan agar stakeholdder terkait, PSSI dengan LIB segera mengambil tindakan atau melakukan pertemuan untuk membahas kelanjutan kompetisi musim ini, menyusul tingkat menyebaran yang kian masih setiap harinya.

"Ini harus segera dimeetingkan pihak federasi (PSSI) dan LIB untuk kedepannya. Kalau kompetisi tetap berjalan saya sangat setuju, tetapi tentunya ada kisi-kisi yang harus ditindaklanjuti. Kita jujur saja kita merasa nyaman di Bali, tetapi di sini banyak sekali yang terkena covid, ini tentu menjadi pertimbangan untuk mencari soulsi," pungkasnya.

(News/Sina)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat