androidvodic.com

Cerita eks-Presiden Barcelona Saat di Penjara: Dapat Jatah Kondom, Jadi Target Pelecehan Sesama Napi - News

Cerita Mantan Presiden Barcelona Saat di Penjara: Dapat Jatah Kondom dan Jadi Target Pelecehan Sesama Napi

News - Cerita kelam seputar kondisi dan keadaan hidup di penjara diceritakan mantan Presiden Barcelona, Sandro Rosell.

Sandro Rosell mengaku menjadi target pelecehan sesama narapida selama di penjara. Dia mengaku bahkan pernah mengalami aksi brutal para penghuni sel saat di penjara.

Sandro diketahui harus mendekam di penjara di Spanyol selama 645 hari karena kasus pencucian uang. 

Baca juga: Berita AC Milan: Lima Duel Kunci Derbi Inter vs Milan, Rossoneri Rawan Kebanjiran Gol Nerazzurri

Baca juga: Klasemen La Liga Setelah Real Madrid Menang 2-0 Atas Valencia, Barcelona Real Madrid Terpaut 5 Poin

Pengusaha asal Spanyol itu dipenjara tanpa jaminan pada Mei 2017, karena kasus pencucian uang terkait pembelian hak siar televisi untuk laga timnas Brasil.

Sandro Rosell akhirnya dibebaskan pengadilan Spanyol pada April 2019, setelah 13 penolakan terhadap ajuan pembebasan sementara.

Pengalaman traumatis itu diungkapkan Rossel, saat menjadi tamu dalam wawancara program TV Viajando con Chester to Risto Mejide.

Dilansir BolaStylo, Sandro Rosell membeberkan semua pengalamannya selama berada di penjara dan yang paling membuatnya trauma, saat dirinya menjadi target pelecehan seksual.

Sandro Rosell
Sandro Rosell (net)

Beruntung baginya telah mendapat beberapa teman yang mengenalnya di penjara, ia pun terhindar dari percobaan pelecehan seksual napi lain.

"Mereka (para narapidana) mengancam saya beberapa kali, tetapi beberapa orang yang telah bersahabat dengan saya segera membela saya," ucap Rosell.

Banyak alasan yang menjadikan Rosell jadi target pelecehan seksual selama di penjara, khususnya karena jabatannya sebagai presiden Barcelona.

Selain itu karena sosoknya yang merupakan warga Catalan, bahkan napi lain tak segan membuat babak belur Rosell karena kedua alasan itu.

Sandro Rosell pernah menjadi korban kebrutalan napi lain saat berada di penjara Madrid dan Barcelona, namun setelah itu ia dilepaskan.

"Mereka akan memukuli saya. Satu karena menjadi presiden Barcelona dan satu lagi karena menjadi Catalan," ujar Rosell.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat