androidvodic.com

Arya Sinulingga: Dana dari Denda Komdis PSSI Akan Dipakai Untuk Pengembangan Sepakbola - News

Arya Sinulingga: Dana Dari Denda Komdis PSSI Akan Dipakai Untuk Pengembangan Sepakbola

Laporan Wartawan News, Abdul Majid

News, JAKARTA – Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga turut hadir dalam acara diskusi yang diadakan Football Institute yang mengusung tema ‘Menguji Kualitas Kompetisi Liga Indonesia 2023, Liga 1, 2 dan EPA berbasis pelanggaran disiplin dan putusan Komdis’.

Dalam kegiatan ini, football institute turut menjabarkan pemasukan Komdis PSSI dan PT LIB dari denda pelanggaran dan kartu selama gelaran Liga 1,2 dan EPA 2023/2024.

Total pemasukan Komdis PSSI dan PT LIB dari denda selama kompetisi musim 2023/2024 mendapatkan ‘Empat Belas Milyar Delapan Ratus Dua Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah’.

Terkait data tersebut, Arya mengatakan untuk uang denda belum masuk ke PSSI.

Namun ia menyebutkan uang denda yang masuk nantinya tetap akan dipakai untuk pengembangan sepakbola Indonesia.

“Ini masukkan penting bagi kami paling tidak ini Football Institute memberikan data dan gambaran soal pelanggaran dan denda semusim lalu. Mengenai dananya, apakah masuk ke PSSI? belum. Karena kan laporannya ini masih on going, jadi kita belum tahu posisi dananya,” kata Arya dalam diskusi yang diadakan di Barito Mansion, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

“Kami maunya denda-denda ini dikembalikan kepada sepak bola. Ini bagus ya, sya masukan buat kita, tetapi kemarin waktu Pak Erick ketemu suporter menyampaikan denda karena suporter itu untuk pembinaan suporter. Itu artinya dari suporter untuk suporter, nanti suporter juga akan ikut workshop pengamanan Stadion,” sambung Arya.

“Ya, kita juga sepakat bahwa dana-dana ini harus dipakai untuk pengembangan sepakbola. Kemudian di sini dibilang untuk akumulasi kartu merah dan kuning, saya rasa ini kan standar lah ya dan memang sudah ada aturannya,” terangnya.

Lebih lanjut Arya juga menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah memikirkan dan meramu sanksi seperti apa yang tepat guna membuat efek jera bagi suporter atau pemain kedepan untuk tidak melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan disiplin.

Tersirat untuk memberlakukan pengurangan poin apabila ada suporter yang membuat kericuhan, akan tetapi menurutnya aturan tersebut sangat riskan apalagi diterapkan pada akhir kompetisi.

Untuk itu, PSSI juga bakal mengevaluasi bahkan mengubah regulasi Komite Disiplin (Komdis) agar sanksi kedepan bisa memberikan efek jera kepada para pelaku sepakbola yang melanggar kode disiplin PSSI.

“Bagaimana kalau pengurangan poin, tetapi ternyata keberatan semua klubnya, takutnya ketika masa kritis di penentuan gelar juara atau degradasi, tiba-tiba ada yang menyusup sesuatu ke dalam klub. Jadi bentrok, lalu pengurangan poin. Klub-klub lebih khawatir kepada pengurangan poin daripada denda,” terang Arya.

“Ini kan hukuman-hukuman Komdis, acuan pasti ke Kode Disiplin. makanya regulasinya memang perlu diubah, ini karena memang pakai regulasi lama, perlu ada perubahan yang bisa dilakukan dan diterapkan efek jera. Terima kasih Football Institute, ini jadi masukan bagi PSSI untuk pijakan kami depannya,” pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat