Terkini Lainnya
TAG
Indonesia memiliki target 600.000 produksi Battery Electric Vehicle pada 2030 dan produksi baterai untuk Kona Electric 50.000 unit per tahun.
Gotion akan memasok baterai kendaraan listrik jenis Lithium Iron Phosphate (LFP) untuk mobil-mobil listrik Neta.
Baterai kendaraan listrik berbahan Lithium Ferro Phosphate mengancam posisi nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Bahan mentah yang melimpah di Indonesia, terutama nikel, merupakan unsur vital dan membuka ruang kekuatan diplomasi.
TOBA mengembangkan pilar bisnis baru yang berfokus pada pengelolaan limbah berkelanjutan di tingkat regional.
Badan Riset dan Inovasi Nasional mencatat setidaknya 3 kendala dalam kendaraan listrik. Apa saja?
Cepat atau lambat Indonesia harus memilik standar baterai untuk kendaraan motor listrik roda dua.
Daimler bersama Cummins dan Paccar membentuk perusahaan patungan yang akan memproduksi sel baterai untuk kendaraan niaga listrik dan aplikasi industri
DPR AS khawatir, kerjasama Ford dengan CATL akan membuat Ford tunduk pada kemauan China.
PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia berencana mengekspor baterai mobil listrik produksi pabrik Hyundai di Indonesia mulai 2024 mendatang.
Kebutuhan nikel untuk baterai kendaraan listrik di Indonesia hingga 2035 sebanyak 59.506 ton.
Honda Motor Co., Ltd menjalin kerja sama dengan Posco Holdings Inc untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik.
Megapack merupakan baterai listrik lithium-ion dengan daya besar yang dapat membantu menstabilkan jaringan energi kendaraan Tesla.
Luhut melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Korea Selatan Mr.Choo Kyung-Ho.apa saja yang dibicarakan?
Bahlil Lahadalia, membantah kabar mundurnya LG dari proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia. Yang berubah hanya konsorsium
Sejumlah brand otomotif tertarik berinvestasi di pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia seperti Hyundai, Wuling hingga Toyota.
BASF dikabarkan akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia awal tahun 2023 ini dengan nilai investasi sekitar Rp 38 triliun.
Indonesia dan Polandia dapat berkolaborasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dari masing-masing negara.
Kemitraan kedua perusahaan bertujuan untuk mengembangkan komponen penting dalam industri baterai kendaraan listrik.
Untuk saat ini, China mendominasi produksi baterai kendaraan listrik, termasuk penambangan dan pemurnian bahan mentah.