Terkini Lainnya
TAG
Nosensia Antonia Tariga, Ibunda Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage hadir menyaksikan rekonstruksi tewasnya sang anak, dia menangis minta keadilan.
Total ada 75 adegan dalam rekonstruksi kasus tewasnya Bripda Ignatius yang digelar tertutup di Rusun Polri Cikeas, Bogor pada Senin (7/8/2023).
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan proses rekontruksi akan dilakukan pihaknya dengan melibatkan pihak keluarga agar transparan
Keluarga almarhum bersikukuh kasus tewasnya Bripda Ignasius Dwi adalah pembunuhan berencana bukan kelalaian dua tersangka Bripka IG dan Bripda IMS.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyebut dalam gelar perkara ini, pihaknya akan melibatkan keluarga Bripda Ignatius.
Polisi belum mengetahui informasi Bripda Ignatius, anggota Densus 88 yang tewas tertembak rekannya kerap dicekoki minuman beralkohol oleh seniornya.
Bripda Ignatius kerap dicekoki minuman beralkohol oleh seniornya namun sering ditolak, keluarga duga korban sengaja dibunuh karena kerap menolak.
Jajang mengaku tak percaya jika penyebab kliennya tewas hanya karena kelalaian tersangka Bripda IM dalam menggunakan senjata api, terlebih yang bersan
pihaknya pun meminta agar Polri bersikap transparan dalam melakukan proses hukum peristiwa tersebut
Inilah kabar terbaru soal kasus kematian Bripda Ignatius. Dua tersangka IMF dan IG saling lempar kepemilikan senpi ilegal.
Polri beri klarifikasi soal dugaan bisnis senpi dan kabar soal sakit keras Bripda Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage sebelum tewas.
Keluarga menyebut sempat di telepon oleh Mabes Polri yang mengabarkan anaknya sakit keras, namun ternyata anaknya telah tewas diduga kena tembak
Terungkap ternyata senjata yang dipegang oleh Bripda IMS hingga menewaskan Bripda Ignatius merupakan pistol rakitan ilegal.
Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan insiden polisi tembak polisi di Bogor itu terjadi akibat adanya kelalaian hingga senjata api ilegal meletus
Claudia Tesa menyebut korban mengirimkan pesan kepadanya pada Minggu (23/7/2023), sekitar pukul 00.22 WIB.
Anggota Densus 88 yang diduga menembak Bripda Ignatius hingga tewas kini telah ditahan dansiap menerima sanksi berat.
Surawan mengatakan pihaknya akan tetap mendalami soal bisnis senpi ilegal tersebut dengan memeriksa saksi hingga kedua tersangka
Terungkap ternyata senjata yang dipegang oleh Bripda IMS hingga menewaskan Bripda Ignatius merupakan pistol rakitan ilegal.
Awalnya Bripda IMS yang dalam kondisi terpengaruh alkohol itu mengambil senjata api (senpi) dari dalam tas.
Saat melakukan autopsi, pihaknya menemukan adanya satu luka tembak di bagian belakang telinga kanan sampai kiri Bripda Ignatius.