Terkini Lainnya
TAG
Pertamina masuk dalam jajaran perusahaan terbaik di Asia Tenggara dan menempati peringkat ketiga daftar Fortune 500 Asia Tenggara tahun 2024.
Chandra Asri Group meraup pendapatan bersih sebesar 2,15 miliar dolar AS di sepanjang 2023 dengan posisi EBITDA mencapai 130 juta dolar AS di 2023.
Tahun 2024 SGN memasang target menggiling tebu sebesar 13,5 juta ton dan memproduksi gula kristal putih 978 ribu ton dengan kualitas SNI.
PT Angkasa Pura (AP) I mencetak kenaikan laba bersih 120 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu
Kuartal pertama tahun 2023 ini, PT Avia Avian Tbk atau AVIA membukukan total penjualan sebesar Rp1,8 triliun
Di segmen layanan kesehatan perusahaan yang dikelola oleh anak usaha LPKR, yaitu PT Siloam International Hospitals
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil menutup tahun buku 2022 dengan kinerja yang memuaskan melalui pertumbuhan positif baik.
EBITDA perseroan naik 40 persen dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 806 miliar
Capaian EBITDA ini tumbuh 50 persen jika dibandingkan capaian EBITDA periode enam bulan pertama tahun 2021 (Januari - Juni 2021, 1H21)
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengumumkan laporan hasil keuangan semester pertama yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022.
Peningkatan pendapatan tersebut antara lain berasal dari pengembangan real estat yang bertumbuh 36% menjadi Rp4,41 triliun
PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan peningkatan kinerja EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, yang cukup
Total pendapatan unit usaha Grand Sahid Jaya mencapai Rp 60,7 miliar naik 38 petsen dari Rp 44 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Selama periode pandemi Covid-19, perusahaan layanan transportasi online Uber sempat kehilangan kepercayaan investor
Abdul Ghani meyakini adanya komitmen yang kuat dan sinergi Holding Perkebunan dengan seluruh anak perusahaan dalam program transformasi EBITDA
Kinerja PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) hingga September 2021 kemarin mengalami perkembangan positif.
Selama semester 2021 TPV Bukalapak tumbuh 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 56,7 triliun.
Di semester I/2021, EBITDA margin SILO sebesar 29 persen, sedangkan sepanjang tahun 2021-2023 EBITDA margin diperkirakan berkisar 26-27 persen.
EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp 39,6 miliar, 261 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp 10,97 miliar.
CEO LPKR John Riady menyampaikan atas pencapaian tersebut, EBITDA margin konsolidasi membaik menjadi 27% di Semester I/2021