Terkini Lainnya
TAG
Milisi ISIS di Marawi akhirnya ditumpaskan setelah operasi militer selama lima bulan yang dilakukan pemerintah Filipina.
"Jika saya sengaja memperpanjang masa jabatan saya untuk menjadi seorang diktator, tembak saja saya," tutur Duterte.
Hijrahnya beberapa eks teroris Marawi ke Kalimantan Utara bisa membentuk jaringan baru dengan merekrut masyarakat setempat.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, mengungkapkan bahwa Nurhadi merupakan pendukung ISIS.
Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-31 ASEAN di Gedung Cultural Center of Philipines, Manila.
Sore ini, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi melakukan pertemuan trilateral dengan menteri luar negeri Malaysia dan Filipina
Maka dikhawatirkan mereka akan memanfaatkan modal tersebut untuk kabur ke tanah air.
"Kita tunggu saja karena pasti di sana siapa, Minhati Madrais juga akan dikenakan hukum Filipina,"
Dalam mengungkap WNI yang tergabung dengan ISIS, pihak kepolisian Indonesia melalui Densus 88 mengakui mendapatkan kesulitan.
WNI itu diindentifikasi berusia antara 22 hingga 23 tahun dan dilaporkan bernama Muhammad Ilham Shaputra, yang mengaku berasal dari Medan.
Otoritas Filipina menangkap seorang Warga Negera Indonesia (WNI) ketika hendak melarikan diri dari Marawi.
Jenazah kedua pimpinan militan yang sudah tergabung dalam ISIS ditemukan Senin (16/10/2017) di Marawi.
Pemerintah memperkirakan pembangunan kembali Marawi membutuhkan uang 50 miliar Peso atau sekitar Rp 13 triliun.
Filipina menghadapi jalan panjang menuju pembangunan kembali. Namun tugas terbesar adalah meredam geliat terorisme yang tak kunjung padam.
Diantaranya mengantisipasi kembalinya WNI yang tergabung dalam gerakan ISIS di luar negeri kembali ke Indonesia.
"Kita mengharapkan tidak sampai masuk ke Indonesia, ya tentunya kita juga mengharapkan partisipasi masyarakat,"
Polda Sulawesi Utara melakukan peningkatan penjagaan keamanan di pulau terluar Indonesia.
Menurut juru bicara militer, Restituto Padilla, ada 20-30 militan yang tersisa di Marawi, termasuk enam sampai delapan militan asing.
Kepala Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Eduardo Año mengatakan militer ingin menangkap Isnilon Hapilon dan Omar Maute hidup-hidup.
"Hapilon dan Omar, bersama-sama dengan para sandera, bergerak dari satu bangunan ke bangunan yang berikutnya, "tambahnya.