androidvodic.com

Ini Lima e-Commerce yang Paling Banyak Dikunjungi - News

News, JAKARTA - Hasil penelitian yang dilakukan IPSOS  menunjukkan lima (5) perusahaan e-commerce yang paling banyak dikunjungi adalah Tokopedia (49%) diikuti oleh Shopee (45%), Lazada (39%), Bukalapak (38%) dan Blibli (17%).

Pengunjung website atau aplikasi kelima perusahaan tersebut lebih banyak melakukan pembelian daripada hanya berselancar saja.

"Hal ini menunjukkan bahwa ada kepercayaan dari netizen untuk langsung melakukan pembelian di e-commerce tersebut," kata Andi Sukma – Head Of Observer di Ipsos dalam paparan bertajuk E-commerce Outlook 2018 di Jakarta, Senin (26/11/2018).

Produk fashion masih menjadi favorit netizen baik oleh netize pria maupun wanita.

Kemudian setelah itu ada variasi produk favorit berdasarkan jenis kelamin dimana pria lebih cenderung melakukan pembelian barang teknologi/gadget, elektronik, pembayaran tagihan atau untuk perjalanan.

"Sedangkan netizen wanita lebih cenderung melakukan pembayaran tagihan, kosmetik, produk perawatan, kebutuhan sehari-hari dan produk makanan serta minuman,' katanya.

Baca: Ekonomi Digital di Indonesia Ditopang e-Commerce, Ride Hailing, dan Media Online

Soeprapto Tan, Managing Director IPSOS Indonesia mengatakan, latar belakang adanya penelitian ini adalah karena tingginya penetrasi terhadap penggunaan internet di Indonesia, yaitu mencapai 72% di daerah urban dan hampir 50% di daerah rural-urban, yang artinya bahwa ada perbaikan infrastruktur internet (APJI, Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet Indonesia).

"Tingginya aktivitas penggunaan internet di Indonesia memunculkan fenomena bermunculan perusahaan-perusahaan e-commerce di Indonesia baik perusahaan start up di Indonesia maupun cabang dari luar negeri," katanya.

Studi E-commerce Outlook 2018 memfokuskan diri pada penelitian kebiasaan masyarakat baik millennial dan non millennial dalam mengakses layanan online seperti e-commerce baik dari perusahaan e-commerce mana yang paling sering diakses sampai dengan tipe pembayaran yang biasa dilakukan.

Studi ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada responden online panel dari IPSOS pada bulan Agustus 2018 di seluruh Indonesia.

Alasan menggunakan online panel adalah karena online panel ini memiliki akses ke internet sehingga bisa dikatakan online panel adalah masyarakat online (netizen).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat