androidvodic.com

Kolaborasi Sektor Publik, Swasta dan Lintas Industri untuk Pemulihan Ekonomi Usai Pandemi - News

News, JAKARTA - Saat dunia sedang mencari jalan keluar dari krisis kesehatan global, Oracle Indonesia menekankan bahwa pemulihan hanya akan mungkin terjadi jika semua lapisan masyarakat sudah siap bertransformasi dan beradaptasi dengan keadaan baru.

Managing Director Oracle Indonesia Davian Omas mengatakan untuk mencapainya perlu kolaborasi antara sektor publik dan swasta dan lintas industri, akan sangat penting.

“Sebagai perusahaan, dan warga korporat, Oracle berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya ini, dan menjadi bagian dari ekosistem yang lebih luas untuk mengatasi krisis kesehatan masyarakat.

Juga membantu bisnis pulih dari dampak ekonomi COVID-19,” kata Davian kepada media melalui sesi virtual, belum lama ini.

Di Indonesia, pihaknya  terus mendukung bisnis lokal di seluruh industri untuk memastikan kelangsungan bisnis seiring dengan pemulihan pertumbuhan ekonomi.

Dengan dimulainya penggunaan vaksin di berbagai negara, Davian menyoroti bahwa pemimpin sektor publik dan swasta harus mulai berpikir jangka panjang menuju pemulihan.

Baca juga: Hendi Buka Pintu Pihak Swasta Bangun Aset Milik Pemkot Semarang

"Kami telah berkontribusi terhadap pemulihan di Indonesia dengan dua cara, yakni membantu dan mendukung sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi melalui dukungan untuk bisnis, yaitu melalui transformasi data dan teknologi," katanya.

Ia mencontohkan, Oracle Database Catatan Kesehatan Elektronik Nasional (EHR) dan Sistem Manajemen Kesehatan Masyarakat Oracle, adalah dua solusi yang dibangun dari awal oleh tim Oracle di seluruh dunia ketika COVID-19 menjadi pandemi global, sistem tersebut telah berperan dalam membantu upaya pemerintah dalam mengumpulkan, memproses dan menganalisis pembaruan status kesehatan dari pasien dan penyedia layanan kesehatan.

Di AS, sistem tersebut telah mendukung persyaratan data dari hasil pemeriksaan elektronik yang berasal dari lebih dari 530.000 sukarelawan untuk uji klinis COVID-19 di AS, dan mengumpulkan lebih dari 5,6 juta status pembaruan kesehatan harian dari pasien dan penyedia layanan kesehatan.

Di Afrika, Oracle juga bekerjasama dengan Tony Blair Institute untuk mendukung program vaksinasi demam kuning di Ghana, Rwanda, dan Sierra Leone, dengan sistem pencatatan kesehatan elektronik berbasis cloud yang modern untuk membantu mengelola program vaksinasi skala besar mereka.

Baca juga: Tingkatkan Solusi Digital, Bank Muamalat Gandeng Oracle Cloud

Meskipun ini bukan program vaksinasi COVID-19, akan tetapi ini memberikan cetak biru tentang bagaimana Oracle dapat mendukung dengan peluncuran vaksinasi di negara-negara tersebut.

Untuk memberikan vaksin kepada masyarakat di lapangan, pemerintah perlu menyiapkan proses dan infrastruktur untuk mengelola ekosistem pengembangan vaksin secara memadai dan efektif.

Vaksin tersebut perlu didistribusikan melalui rantai dingin yang dikontrol suhu, yang sangat sensitif dan memerlukan pemeriksaan kualitas dan kondisi yang stabil.

“Yang memperparah masalah, logistik rantai dingin sangat sulit di iklim yang lebih hangat, dan dengan sebagian besar negara di Asia Tenggara berada di daerah tropis, hal ini dapat menimbulkan hambatan yang signifikan. Untuk mengatasi tantangan ini, Oracle menawarkan Cloud Supply Chain Management (SCM) untuk membantu pelanggan mempertahankan rantai pasokan yang tangguh untuk menjaga perekonomian tetap berjalan, ”kata Davian.

“Selama lebih dari satu dekade, Oracle telah membangun solusi rantai pasokan berbasis cloud, tanpa batas dan end-to-end. Baik perusahaan farmasi yang memasarkan vaksin maupun membantu industri rantai pasokan secara efektif mengelola pengadaan, inventaris, dan logistik, Oracle siap membantu, " kata Davian.

Di Oracle, kata Davian pihaknya ingin membantu perusahaan dan pemerintah melihat data dengan cara baru, menemukan wawasan baru dan membuka kemungkinan yang tak terbatas. Inilah mengapa kami mengembangkan wilayah data cloud di seluruh dunia.

Tahun 2020, Oracle membuka 12 Wilayah Cloud dan saat ini mengoperasikan 29 wilayah secara global - 22 wilayah komersial dan tujuh pemerintah dan beberapa wilayah khusus untuk layanan intelijen AS - ekspansi tercepat oleh penyedia cloud besar mana pun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat