androidvodic.com

Permintaan VPN di Rusia Melonjak, Setelah Layanan Facebook dan Instagram Dihentikan - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

News, MOSKOW – Permintaan penggunaan VPN di Rusia meningkat setelah negera ini memblokir akses beberapa platform media sosial seperti Facebook dan Instagram.

VPN digunakan untuk menutupi alamat protokol internet (IP) sehingga tindakan online yang dilakukan pengguna hampir tidak dapat dilacak.

Dilansir dari laman Reuters.com, Selasa (15/3/2022) Rusia menghentikan layanan Instagram mulai Senin kemarin, karena keputusan Meta pada pekan lalu yang mengizinkan pengguna Instagram di Ukraina untuk memposting pesan seperti “Matilah penjajah Rusia”.

Baca juga: Sejumlah Negara Asia Minta Perusahaan Cryptocurrency Jatuhkan Sanksi untuk Rusia

Sedangkan Facebook sudah lebih dulu dihentikan layanannya, karena platform ini melakukan pembatasan akses media Rusia.

Dihentikannya layanan dua platform ini, membuat permintaan untuk jaringan pribadi virtual (VPN) yang dapat mengenkripsi data dan mengaburkan lokasi online pengguna, meroket.

Menurut data dari perusahaan Top10VPN, permintaan penggunaan VPN di Rusia naik sebesar 2,088 persen, lebih tinggi dari rata-rata permintaan harian pada pertengahan Februari. Analisis data Top10VPN menemukan 203 situs berita dan 97 situs valuta asing serta kripto saat ini diblokir di Rusia.

Rusia mendapat sanksi dari negara-negara Barat dan saat ini sedang berjuang untuk mengendalikan arus informasi, melumpuhkan perusahaan media sosial asing dengan pelambatan lalu lintas dan memberikan pelarangan langsung kepada media sosial asing.

Baca juga: Amerika Serikat Peringatkan China Agar Tidak Membantu Rusia, Ancam Sanksi Ekonomi

Pada tahun lalu, sebenarnya penggunaan VPN telah dilarang di Rusia. Namun pemblokiran sepenuhnya gagal dilakukan, apalagi setelah kritikus mengatakan pemblokiran ini sebagai bagian dari upaya yang dapat menghambat kebebasan berinternet.

Permintaan VPN meningkat di wilayah Rusia juga dipicu karena situs web Rusia menjadi korban dari serangan siber.

Regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor pada hari Senin (14/3/2022) kemarin mengatakan jumlah serangan dunia maya yang menyerang sistem IT dan infrastruktur pemerintah Rusia mengalami peningkatan tajam sejak 24 Februari lalu. Ini menjadi peringatan kepada pelaku serangan dunia maya, bahwa serangan seperti ini dapat menyebabkan konsekuensi kriminal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat