Smartfren Akan Uji Layak Operasional 5G Paling Lambat Mei 2022 - News
Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan
News, JAKARTA - VP of Network Operation Smartfren Agus Rohmat memastikan pihaknya akan melakukan Uji Layak Operasional (ULO) teknologi 5G selambatnya pada Mei 2022.
Agus menerangkan, saat ini Smartfren sudah sangat siap untuk melakukan uji coba. Namun, masih menunggu ULO yang ditentukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk merealisasikan.
Baca juga: Lupa Nomor Telepon? Simak Cara Cek Nomor Telepon Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren
"Network sudah ready M2M. Tahap pertama adalah Uji Layak Operasional bersama Kemenkominfo sebelum bisa dikomersialisasi," ujar Agus saat acara Media Update di Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Saat ini, Smartfren tengah menunggu jadwal final dari Kemenkominfo. Sebab, dari sisi jaringan dan infrastruktur pihak Smartfren mengaku sudah siap. Namun, 5G jaringan Smartfren hanya di area tertentu.
Baca juga: CARA Cek Bantuan Kuota Internet dari Kemdikbud: Telkomsel, XL, Axis, Indosat Ooredoo, 3, Smartfren
"Kita akan melakukan selected area untuk 5G. Sebab, saat ini yang penting ekosistem. Kalau belum siap tidak akan efisien," tutur Agus.
Ia menjelaskan, use case 5G yang akan dijalankan Smartfren lebih ke Internet of Things, sektor industri, hingga manufaktur.
Terkini Lainnya
Smartfren memastikan pihaknya akan melakukan Uji Layak Operasional (ULO) teknologi 5G selambatnya pada Mei 2022.
Update Harga HP Xiaomi per Juli 2024: Redmi Note 13 Diskon Rp2.399.000, POCO F6 Diobral Rp4.899.000
BERITA REKOMENDASI
Skema MOCN di Balik Kencangnya Isu Merger Operator Telko
Merger Operator Telekomunikasi Terganjal Gengsi
BERITA TERKINI
berita POPULER
Sosok Diduga Pelaku Utama Peretasan PDN Indonesia, Pimpinan Geng Siber yang Diburu Berbagai Negara
Cara Memilih Kompresor Pendingin yang Tepat
Mengenal Lockbit, Geng Siber yang Retas PDN Indonesia Pakai Ransomware, Serta Cara Mereka Beroperasi
Menkominfo Tunjuk Nama Baru Plt Dirjen Aptika, Gantikan Semuel Abrijani yang Mundur Gara-gara PDN
Soal Pusat Data Nasional Diretas, Politisi ini Anggap Pemerintah Lalai