androidvodic.com

Supplier Naikkan Harga Jual Baterai ke Xiaomi, Harga Ponsel Akan Naik? - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, BEIJING – Pemasok baterai smartphone terbesar China Xinyu Ganfeng Electronics Co, resmi menaikan harga jual baterai produksinya pada Kamis (15/9/2022).

Melalui surat yang dikirimkan kepada para pelanggan utamanya Xiaomi Corp. dan Oppo, Xinyu Ganfeng Electronics Co menyampaikan pihaknya akan mengerek naik harga baterai di pemesanan selanjutnya, mengikuti kenaikan harga bahan baku lithium, kobalt oksida, dan grafit di pasar global.

“Bahan baku anoda juga terpengaruh oleh pembatasan produksi dan listrik di Mongolia,” ungkap mereka seperti dikutip Bloomberg.

Dengan kenaikan harga baterai, maka kemungkinan pihak Xiaomi akan melakukan penyesuaian harga produknya.

Baca juga: Masuki Fase Integrasi Perangkat Lunak, Xiaomi Patenkan Teknologi Identifikasi Lampu Lalu Lintas

Tak hanya digunakan untuk smartphone belakangan produksi baterai logam lithium juga mulai digunakan untuk menjalankan beberapa perangkat elektronik seperti headset bluetooth hingga mobil listrik.

Alasan ini yang membuat permintaan produksi logam baterai mengalami peningkatan pesat seiring dengan meluasnya penggunaan alat elektronik.

Namun, sayangnya peningkatan ini tak diimbangi dengan adanya ketersedian pasokan bahan baku baterai, kondisi tersebut yang membuat para pemasok baterai termasuk Xinyu Ganfeng mengalami tekanan pada margin bahan baku.

Hingga mereka terpaksa meningkatkan harga jual untuk mengurangi kerugian.

Sebelum Ganfeng menaikan harga baterai produksinya, raksasa lithium asal negeri tirai bambu ini diketahui telah lama mengalami kekurangan investasi di tengah kesengsaraan pasokan akibat pembatasan Covid.

Hal tersebut yang membuat perusahaan gagal untuk meningkatkan dan mengoptimalkan produksi.

Xinyu Ganfeng Electronics Co hingga kini belum memberikan konfirmasi terkait berapa kenaikan harga yang akan dikenakan pada pelanggannya, namun menurut informasi yang beredar peningkatan harga baterai dan produk logam sudah mulai terjadi sejak Agustus lalu, namun lantaran pasar global terus mengalami gejolak panas harga kedua produk ini lambat laun ikut terkerek naik hingga harga melesat ke level tertinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat