androidvodic.com

GoTo Dikabarkan Tengah Membahas Penjualan Saham Rp 15,5 Triliun dengan Alibaba dan SoftBank - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
News, JAKARTA - Raksasa teknologi Indonesia, GoTo Group dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan pemegang saham utamanya untuk menjual saham mereka sekitar 1 miliar dolar AS atau senilai Rp 15,5 triliun. 

Pembicaraan itu dilakukan untuk menghindari potensi jatuhnya saham GoTo ketika masa lock-up saham berakhir bulan depan.

Penyedia layanan ride-hailing dan e-commerce ini sedang mengukur minat para pendukung awal, termasuk Alibaba Group Holding Ltd. dan SoftBank Group Corp, untuk penjualan sebagian saham mereka kepada investor baru, menurut beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Baca juga: Akuisisi Kripto Maksima Koin, GoTo Gelontorkan Rp 124 Miliar

Melansir dari Bloomberg, rencana tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mencegah potensi penurunan harga saham GoTo, yang dapat terjadi jika banyak investor menjual saham saat masa lock-up berakhir pada 30 November, kata salah satu sumber tersebut.

GoTo juga telah melakukan diskusi dengan beberapa investor untuk membuat mereka berkomitmen menahan sahamnya dalam jangka waktu yang lebih lama, sekitar enam bulan, menurut seorang sumber yang identitasnya tidak ingin disebutkan.

Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan investor, dan tingkat harga untuk setiap kesepakatan dapat dinegosiasikan. Perundingan sedang berlangsung dan GoTo belum membuat keputusan akhir, kata sumber-sumber tersebut.

Saham GoTo sedikit berubah pada pukul 11.11 WIB, memangkas kenaikan sebelumnya.

Raksasa teknologi yang memiliki nilai pasar sekitar 16 miliar dolar AS ini berusaha menghindari situasi di mana sebagian besar pemegang sahamnya berusaha menjual saham mereka pada saat yang bersamaan.

Banyak pemegang saham utama GoTo setuju memegang saham mereka setidaknya selama delapan bulan, setelah penawaran umum perdana (IPO) perusahaan.

“Rencana GoTo untuk mengelola volatilitas harga saham, dengan melibatkan investor awal seperti Alibaba dan Softbank untuk menjual saham mereka, dapat membantu mencegah koreksi tajam,” kata analis di Bloomberg Intelligence, Nathan Naidu dalam laporan hari ini, Jumat (21/10/2022).

Pada akhir Juni, saham produsen perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) China SenseTime Group Inc merosot 51 persen di perdagangan Hong Kong, setelah masa lock-up berakhir usai IPO perusahaan pada Desember 2021.

Baca juga: GoPay Berpeluang Jadi Kontributor Utama Perolehan Laba GOTO

Sekitar 1 triliun saham GoTo, atau lebih dari 90 persen dari total beredar, memenuhi syarat untuk dijual mulai 30 November. Alibaba memegang sekitar 8,8 persen GoTo, sedangkan saham SoftBank sekitar 8,7 persen.

GoTo telah melibatkan Citigroup dan Goldman Sachs, bersama dengan penasihat lokal, untuk membantu mengelola potensi penjualan oleh pemegang saham yang ada, kata sumber-sumber tersebut. 

Baik GoTo, Citigroup, Goldman Sachs dan SoftBank menolak untuk memberikan komentar mengenai hal ini. Sementara Alibaba tidak menanggapi permintaan komentar.

Dibentuk melalui penggabungan antara layanan ride-hailing Gojek dan perusahaan e-commerce Tokopedia, GoTo mengumpulkan 1,1 miliar dolar AS dalam salah satu penawaran umum perdana terbesar di dunia tahun ini.

Penjualan saham tersebut meningkatkan nilai saham Alibaba China dan Vision Fund SoftBank menjadi hampir 5 miliar dolar AS jika digabungkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat