androidvodic.com

China Rilis Regulasi untuk AI Generatif, Targetkan ChatGPT dan Layanan Chatbot Lainnya - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

News, SHANGHAI - Regulator China merilis rancangan aturan untuk mengatur bagaimana perusahaan mengembangkan produk kecerdasan buatan generatif seperti ChatGPT, pada Selasa (11/4/2023).

Rancangan aturan dari Cyberspace Administration of China (CAC) ini menargetkan teknologi AI yang berkembang pesat ketika raksasa teknologi domestik mulai meluncurkan produk bergaya ChatGPT.

Melansir dari CNBC, apa yang disebut dengan AI generatif mengacu pada algoritma yang dilatih dengan data dalam jumlah besar yang mampu menghasilkan konten seperti gambar dan teks.

Baca juga: Alibaba Garap Pasar AI, Siapkan Tongyi Qianwen Jadi Pesaing ChatGPT

Perusahaan Amerika Serikat (AS), OpenAI, mengembangkan ChatGPT yang mampu menghasilkan respons terhadap pertanyaan pengguna. ChatGPT meraup popularitas tinggi tidak lama setelah diluncurkan pada tahun lalu.

Selama beberapa minggu terakhir, raksasa teknologi China telah meluncurkan produk AI yang digadang-gadang menjadi saingan ChatGPT.

Alibaba hari ini meluncurkan produk AI generatifnya, Tongyi Qianwen, yang akan diintegrasikan oleh raksasa e-commerce ini ke berbagai layanan.

Baidu pada bulan lalu juga meluncurkan produk sejenisnya, Ernie Bot, untuk diuji coba.

Rancangan aturan CAC menjabarkan aturan dasar yang harus diikuti oleh layanan AI generatif, termasuk jenis konten yang dapat dihasilkan oleh produk ini.

Konten tersebut harus mencerminkan nilai-nilai inti sosialisme dan tidak boleh menumbangkan kekuasaan negara, menurut rancangan aturan tersebut.

Perusahaan harus memastikan data yang digunakan untuk melatih model AI ini tidak akan mendiskriminasi orang berdasarkan hal-hal seperti etnis, ras, dan jenis kelamin, kata CAC.

Mereka juga tidak boleh menghasilkan informasi yang salah, tambah regulator China.

Para analis sebelumnya mengatakan, regulator China kemungkinan besar mengawasi perkembangan AI generatif, mengingat potensinya untuk menghasilkan konten yang dapat bersifat sensitif secara politis.

Aturan CAC menyoroti kekhawatiran tersebut, dan memberikan kerangka kerja mengenai bagaimana perusahaan-perusahaan China perlu melakukan pendekatan terhadap pengembangan teknologi itu.

Namun, langkah-langkah tersebut, yang dijadwalkan mulai berlaku pada akhir tahun ini, akan bekerja bersama-sama dengan berbagai peraturan lain di Tiongkok seputar perlindungan data dan pengembangan algoritma.

China bukanlah satu-satunya negara yang peduli dengan pengembangan AI generatif. Pada bulan lalu, Italia melarang ChatGPT dengan alasan masalah privasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat