androidvodic.com

Balas Sanksi Joe Biden, Pemerintah China Boikot Pembelian Produk Chip Perusahaan Amerika Serikat - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, BEIJING – Pemerintah China tengah menjajaki rencana untuk memboikot pembelian produk chipset atau teknologi semikonduktor yang berasal dari Amerika, mulai Senin (22/5/2023).

Administration of China (CAC) mengatakan larangan impor produk chip buatan Amerika diberlakukan pemerintah China, usai sejumlah produk chip menimbulkan risiko keamanan yang signifikan untuk sektor infrastruktur informasi penting China.

Termasuk bagi keamanan di bidang perbankan milik negara serta operator telekomunikasi China.

Baca juga: Penjualan Smartphone Seret, Oppo Tutup Pabrik Chip Zeku di Tiongkok

Alasan ini yang mendorong pemerintah Beijing untuk memperketat kebijakan jual beli produk chipset. Termasuk impor dari perusahaan chip terbesar di Amerika Serikat, Micron Technology.

“Dalam tinjauan ditemukan bahwa produk-produk Micron memiliki risiko keamanan jaringan yang serius, yang berbahaya terhadap rantai pasokan infrastruktur informasi penting China,” kata CACA.

Rencana tersebut diambil pemerintah China di tengah memanasnya persaingan bisnis chipset antara Washington dan Beijing.

Selain untuk memperketat sistem keamanan, pembatasan impor chip sengaja dilakukan pemerintah Beijing untuk membalaskan sanksi pada Amerika yang telah lebih dulu melayangkan larangan pembelian chip dari Washington hingga sejumlah perusahaan teknologi di China mulai dilanda krisis karena kelimpungan mencari importir produk chip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Kendati kehadiran chip DRAM dan NAND Micron di Beijing Tidak selaris produk semikonduktor lainnya, namun analis di perusahan investasi, Jefferies memperkirakan apabila pelarangan impor benar - benar direalisasikan maka pendapatan Micron yang berasal dari China merosot sebanyak 10 persen.

“Karena produk DRAM dan NAND Micron memiliki jumlah server yang jauh lebih sedikit, menurut kami sebagian besar pendapatannya di China tidak berasal dari perusahaan telekomunikasi dan pemerintah. Oleh karena itu, dampak akhir pada Micron akan sangat terbatas," Analis di perusahan investasi, Jefferies.

Tak hanya Micron, pekan sebelumnya pemerintah China juga telah memblokir pembuatan chip penyimpanan Memori Yangtze, hingga membuat konflik perselisihan industri chipset Washington dan Beijing kian memanas,

"Kami dengan tegas menentang pembatasan yang tidak berdasar, dan tidak transparan," kata juru bicara Departemen Perdagangan dalam sebuah pernyataan.

Mencegah terjadinya pembengkakan kerugian yang berlajut akibat pelanggaran, Minggu lalu perusahaan chipset Micron mulai menginvestasikan kerjasama dengan pemerintah Jepang senilai 500 miliar yen untuk membangun pabrik chip jenis Vibrate.

Lewat cara ini Micron dapat kembali menggenjot lonjakan pendapatan dimana pada kuartal tahun kemarin sempat menyusut ke level terendah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat