androidvodic.com

Menjaga Eksistensi Reog Ponorogo - News

Laporan wartawan News, Mafani Fidesya Hutauruk
News, JAKARTA - Pertunjukan Reog Ponorogo dari sanggar seni Suro Sentono hadir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu, (6/10/2019).
Pelatih Suro Sentono, Sunardi berharap lewat pertunjukan ini masyarakat lebih mencintai budaya-budaya Indonesia, khususnya Reog Ponorogo.
Sunardi tak ingin kejadian di tahun yang lewat, budaya Indonesia diklaim oleh negara tetangga. 

Baca: Sebut Presiden Jokowi Tak Punya Alasan Tunda Terbitkan Perppu UU KPK, LIPI: Jangan Khawatir Ancaman

Baca: Nasib Sial Pegawai Bank Setelah Foto Syur-nya Viral Gara-gara Ulah Mantan Pacar

Baca: Sumringahnya Pria Bule Asal Amerika Nikahi Wanita Bugis dalam Balutan Busana Adat

Ia bercerita tentang penari prajurit berkuda (Jathilan) yang ditampilkan oleh tujuh orang anak perempuan dari suku-suku berbeda.
"Penarinya kalau di Jakarta enggak hanya orang Jawa, tapi ada dari suku lain, misalnya Batak, Betawi, Padang. Justru hal itu membuat mereka bisa lebih bertoleransi," ucapnya.
Ia merasa senang melihat animo masyarakat yang tinggi dan masih tertarik menonton pertunjukan Reog.
Sebab, kesenian asal Jawa Timur ini berhasil menarik animo ratusan pengunjung TMII untuk menonton mereka. 
Penonton yang hadir banyak yang membawa anak-anak mereka untuk menonton kesenian ini.
Hal tersebut dapat menjadi pengenalan kepada anak-anak tentang budaya Reog yang masih menarik di mata masyarakat.
Walaupun saat pertunjukan matahari terik, pengunjung tetap setia menonton di lapangan Tugu Api Pancasila tempat Reog beraksi.

Baca: Sebelum Calon Bayi Kembarnya Meninggal, Irish Bella Sudah Sepekan Dirawat di RS

Sesekali para pemain duduk di pinggir lingkaran dengan menyatukan telapak kaki mereka guna mendinginkannya.
"Tadi kan kakinya pemain sempat kepanasan karena tidak pakai alas kaki dan matahari terik. Namun itu yang membuat penonton spontan memberikan perhatian kepada pemain Reog," ucap Sunardi.
Para penonton merasa terhibur dan mengapresiasi penampilan kesenian Reog tersebut. Mereka memberikan sedikit uang di tengah lingkaran besar yang mengelilingi pertunjukan Reog.
Sebagian dari penonton turut merekam pertunjukan Reog Suro Sentono yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut.
Sunardi bercerita tak mudah untuk bisa tampil, mereka sudah lama berlatih. Bahkan, untuk orang yang memakai topeng besar bernama Barongan atau Dadak Merak.
"Barongan itu beratnya 40 kilogram, harus yang sudah terlatih pastinya untuk bisa memakainya sambil menari-nari," ucap Sunardi.
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat