androidvodic.com

Alumni STAN Sedunia Gemakan Persatuan Untuk Indonesia - News

MENYEMARAKKAN Hari Raya Idulfitri dan menyambung tali silaturahmi, Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Kedinasan (IKANAS) STAN menyelenggarakan halal bihalal sedunia secara daring. Jauh di mata, namun dekat di hati, begitulah kehangatan yang dirasakan oleh 480 alumni STAN dari berbagai angkatan dan peta sebaran.

Mulai dari angkatan 1979 hingga 2019, dan mulai dari chapter daerah seperti Aceh, Maluku dan Papua hingga chapter luar negeri seperti Amerika Serikat, Asia Timur, Australia-New Zealand, UK dan Eropa.

Dalam kehangatan silaturahmi, kontribusi alumni STAN dan persatuan kebangsaan digemakan oleh alumni. Ketua IKANAS STAN, Helmy Yahya (STAN 1980) menyampaikan rasa bangga atas keberagaman dan kontribusi 80 ribu alumni STAN di seluruh Indonesia dan dunia.

Perihal kontribusi, Agus Joko Pramono (STAN 1990) yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua BPK menitikberatkan pada persatuan kebangsaan, dan kontribusi alumni STAN sebagai pengawas keuangan negara sangat dibutuhkan baik di sektor pemerintahan maupun di sektor privat.

Setali tiga uang, Muhammad Yusuf Ateh (STAN 1982)selaku Ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) berharap agar lulusan STAN tidak hanya andal dalam mengelola keuangan negara namun juga menjadi teladan dimanapun bertugas.

Harapan terhadap almamater pun menjadi perhatian alumni. Muhammad Misbakhun (STAN 1989), anggota Komisi XI DPR RI, menenkankan jasa Kampus STAN dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berapa banyak anak-anak daerah dan dari keluarga tidak mampu yang terbantu oleh STAN. Mereka bisa meraih pendidikan tinggi berkualitas secara gratis. Oleh karena itu, kita harus mempertahankan eksistensi STAN ujar Misbakhun.

Sementara Sudirman Said (STAN 1981), Menteri ESDM 2014-2016 ini mendukung penuh peningkatan kualitas lulusan PKN STAN. “Mari dorong mereka menjadi leader bukan teknisi, pesan Sudirman.

Direktur PKN STAN, Rakhmadi Murwanto menyambut baik dukungan para alumni.  Kapasitas PKN STAN sedang disiapkan untuk program Diploma IV (DIV), dan 80% dari kapasitas tersebut disiapkan untuk melayani institusi selain Kementerian Keuangan.

Bahkan Menteri Keuangan meminta agar PKN STAN membuka program studi DIV Teknologi dan Informasi Keuangan Negara.

Selain alumni dalam negeri, hadir pula perwakilan dari luar negeri, salah satunya Rizki Aulia Harahap (STAN 2005), Pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang kini menempuh program Master of International Development Policy di Duke University sekaligus Ketua IKANAS STAN chapter Amerika Serikat (AS).

Rizki mewakili aspirasi alumni STAN di AS, mengharapkan agar selama pendemi dapat disediakan fasilitas isolasi bagi alumni STAN dan pegawai Kemenkeu yang akan kembali ke Indonesia.

Harapan ini langsung dijawab oleh Sumiyati (STAN 1980), selaku Inspektur Jenderal Kemenkeu, Sumiyati dengan gembira mengabarkan bahwa Kementerian Keuangan telah menyediakan asrama Pusdiklat Bea dan Cukai untuk sarana isolasi bagi pegawai Kemenkeu yang baru kembali dari luar negeri.

KH. Said Aqil Siradj
KH. Said Aqil Siradj (TRIBUN/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Setelah saling menyapa hangat dan menghapus dahaga kerinduan, halal bihalal dilanjutkan dengan ceramah kebangsaan dari KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU.

Pesan positif yang ditekankan oleh KH. Aqil Siradj ialah tentang keberagaman dan persatuan.

Terutama di masa pandemi saat ini, kita semua harus bersatu dan saling membantu, pesan beliau.  Semangat persatuan ini sejalan dengan keragaman alumni STAN di seluruh dunia, dan juga komitmen PKN STAN untuk terus menghasilkan pakar keuangan negara yang berkontribusi signifikan untuk bangsa dan negara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat