Dua Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Harapan Bagi Prabowo - News
PERTENGAHAN Desember lalu, saya berkesempatan berkunjung ke Ukraina bersama rombongan masyarakat sipil Indonesia.
Kelompok kecil ini selain mengundang akademisi menyertakan pula perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), staf ahli di DPR hingga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Demi keamanan, rombongan kecil ini senyap menelusup hingga berhasil mencapai Kyiv menjelang Isya.
Entah kebetulan atau disengaja, Rusia ‘berbaik hati’ membangunkan kami sejak hari pertama bermalam di salah satu kota tertua di Eropa Timur itu.
Dentuman ledakan senjata pencegah serangan udara membuat sirine peringatan meraung mengusir kantuk.
Dengan panik dan gegas kami menuju rubanah hotel yang sebetulnya adalah ruang parkir paling bawah namun disulap menjadi bungker perlindungan. Dingin? Tentu saja!
Kami menjadi saksi langsung ketangguhan bangsa Ukraina bertahan dan terus melawan tekanan Rusia, bangsa yang masih berpikir adalah pewaris sah imperium komunis Uni Soviet.
Pernah dalam sehari, kami sampai lima kali bergegas ke bungker perlindungan karena burung nazar besi Rusia berkeliaran di langit.
Jika ada yang bertanya bagaimana kondisi Kyiv, saya akan katakan tidak baik-baik saja karena jam malam masih berlaku.
Meski secara umum, kehidupan berlangsung normal.
Sekali lagi, tidak baik-baik saja karena sewaktu-waktu serangan udara Rusia datang.
Baca juga: Rudal Korut Ditemukan di Ukraina, Ternyata Pakai Komponen Buatan Eropa dan AS
Sejumlah pengamat menyebut perang di Ukraina akan berlangsung lama karena strategi Rusia dengan melakukan bombardir perkotaan Ukraina hingga luluhlantak tak lagi efektif.
Maklum sekadar copy paste meratakan wilayah Muslim di Grozny (Chechnya) maupun Allepo (Suriah).
Jika ditarik ke belakang, konflik Rusia-Ukraina ibarat bisul yang pecah karena sudah terjadi sejak 2014, dimulai dengan aneksasi Krimea oleh Rusia yang kemudian mendukung separatismedi Donbas (Donetsk-Luhansk) sehingga memicu perang regional.
Terkini Lainnya
Tribunners / Citizen Journalism
Jika ada yang bertanya bagaimana kondisi Kyiv, saya akan katakan tidak baik-baik saja karena jam malam masih berlaku.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Waspadai Pelemahan Daya Beli Rakyat
Gibran Mundur, Saat Tepat Bagi Prabowo Duduk Bersama Siapkan Kabinet dan Program
Rusia Tuding AS Berada di Balik Perang Gaza & Kekerasan di Timteng: Eksperimen Geopolitik Baru
Sosok Muhammed Bhar, Pria Down Syndrome Palestina Tewas Diserang Anjing IDF, Sempat Ucapkan 'Sayang'
Apakah Hak Angket Haji 2024 Dipakai untuk Rebut Posisi Menag Yaqut? Ini Jawaban Anggota Pansus DPR