androidvodic.com

Jatuh Bangun Warga di Kepulauan Natuna Menikmati Listrik - News

News, NATUNA - Listrik 24 jam dinantikan warga Pulau Tiga Barat di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Sementara ini listrik menyala dari pukul 17.00 sampai pukul 00.00.

Sebelum PLN masuk membangun pembangkit listrik tenaga diesel kapasitas 1.500 kilowatt, warga Pulau Tiga Barat menikmati listrik berasal dari PLTD kapasitas 100 kilowatt.

Warga setempat, Raja Syamsul Bahri, bercerita PLTD kapasitas 100 kilowatt di Desa Tanjung Kumbik Utara, sebelumnya milik perusahaan daerah. Sejak dua tahun lalu mereka tak sanggup tapi akhirnya warga yang mengelola dan mengoperasikannya.

PLTD swakelola melayani 276 keluarga. Selama tujuh jam operasi, per harinya tiap warga atau pelanggan listrik urunan kisaran Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu untuk membeli solar sebanyak 280 liter.

"Kalau hanya lampu dan televisi biasanya dipungut Rp 5 ribu. Kalau di rumahnya ada kulkas dipungut Rp 10 ribu," ungkap Syamsul yang juga operator pembangkit, Kamis (19/10/2017).

Dalam waktu dekat, masyarakat akan menikmati listrik 14 jam, tidak lagi 7 jam seperti sekarang ini.

Tak sampai sepekan mesin kapasitas 1500 kilowatt milik PLN akan tiba di Pulau Tiga Barat. Sambil menunggu, pekerja memproses pemasangan jaringan dan targetnya  siap beroperasi akhir November mendatang.

Asal tahu saja, tak mudah memasang jaringan di pulau. PLN harus membasa fasilitas jaringan semisal tiang dari Pulau Natuna menggunakan kapal.

Untuk menggali lubang untuk memasukkan tiang, pekerja harus susah payah menggali secara manual, bukan memakai bor. 

Setelah lubang tergali, para pekerja beramai menggotong tiang sepanjang lebih 10 meter ke lokasi. Fisik benar-benar terkuras karena mereka pun harus manual mendirikan tiang di lubang yang tersedia. 

Manager SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Dwi Suryo Abdullah mengungkapkan, PLN akan membangun jaringan kelistrik sepanjang 10,6 kilometer sirkuit.

Jaringan yang sedang dipasang akan mengalirkan listrik dari PLTD milik PLN ke rumah penduduk. Sedangkan jaringan ‎lama bekas perusahaan daerah yang dikelola warga kemungkinan tidak digunakan.

‎Dwi menjelaskan jika listrik PLN sudah beroperasi, maka besaran tagihan masyarakat prabayar, didasarkan sesuai penggunaannya.

"Untuk tarif diberlakukan nasional sesuai dengan daya yang digunakan pelanggan," tegas Dwi.

Ia mencontohkan, jika pelanggan menggunakan daya 450 VA maka dikenai tarif subsidi sekitar Rp 650 per kilowatt hour (kWh), sedangkan 900 VA bersubsidi sekitar Rp 800 per kWh, sedangkan nonsubsidi Rp 1.352 per kWh.

Camat Pulau Tiga Barat, Tabrani, menimpali pihaknya akan mensosialisasikan agar masyarakat menggunakan listrik prabayar. "Pastinya kami di sini akan mensosialisasikan ke masyarakat," ujar dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat