Kuota Mudik Bareng BUMN 2020 Naik 10 Persen - News
News, JAKARTA - Jasa Raharja selaku Ketua Satuan Tugas Tugas program Mudik Bareng BUMN 2020 memastikan kuota jumlah pemudik mengalami kenaikan.
Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan tahun ini target pemudik yang diberangkatkan sejumlah 275 ribu orang atau naik 10 persen dibanding tahun sebelumnya 250 ribu orang.
“Mudik Bareng BUMN tahun ini terdiri dari moda transportasi bus, kapal laut, kereta api dan pesawat udara dengan lokasi keberangkatan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” kata Budi di Kantor Pusat Jasa Raharja, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2020).
Baca: Jasa Raharja Gelar Program Mudik Gratis ke-13, Catat Cara Pendaftarannya
Untuk menunjang sarana kegiatan mudik, pengadaan transportasi darat didukung Damri, transportasi laut oleh Pelni dan ASDP, transportasi kereta api PT KAI, transportasi udara oleh Garuda Indonesia, dan atribut pemudik oleh Sarinah.
Adapun program Mudik Bareng BUMN tahun ini didukung total 107 BUMN di mana tahun sebelumnya diikuti sebanyak 104 BUMN.
“Tujuan Mudik Bareng BUMN utamanya untuk pengalihan pemudik pengguna sepeda motor ke moda transportasi bus, kereta api, kapal laut dan pesawat untuk meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas serta menggerakkan tingkat ekonomi di daerah,” papar Budi.
Pendaftaran Mudik Bareng BUMN dimulai pada Maret 2020 dengan sistem online.
Rencananya, flag off Mudik Bareng BUMN Tahun 2020 akan dilaksanakan di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada 19 Mei 2020.
Terkini Lainnya
Jasa Raharja selaku Ketua Satuan Tugas Tugas program Mudik Bareng BUMN 2020 memastikan kuota jumlah pemudik mengalami kenaikan.
Kontribusi Segmen SKT Bagi Pendapatan Negara Diharapkan jadi Pertimbangan Pemerintah Susun Kebijakan
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cegah Kerugian Akibat Serangan Siber Terhadap Data, Perusahaan Perlu Lakukan Perlindungan
Dukung Energi Hijau, Perusahaan Ini Gunakan Skuter Listrik untuk Kendaraan Operasional
Emiten Unggas JPFA Dukung Kemajuan Dunia Pendidikan di Bidang Peternakan
Politisi Ini Ingatkan Risiko Gagal Bayar Program Student Loan Cukup Tinggi
Alarm Industri Indonesia 'Menyala', Kemenperin Sebut Sumbernya