Dilema Sumber Dana Membeli Hewan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19 - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menyatakan, kurang dari dua bulan lagi yaitu pada 31 Juli 2020, umat Islam akan merayakan Idul Adha.
Namun di tengah pandemi Covid-19, ada saja yang mengalami dilema, sebaiknya menggunakan uang yang ada saat ini untuk membeli hewan kurban atau disimpan saja untuk dana darurat.
Investment Specialist Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha mengatakan, ada juga yang ingin membeli hewan kurban tetapi belum menyiapkan dananya.
"Apalagi waktunya kurang dari dua bulan lagi. Waktu kurang dari dua bulan memang terbilang sangat singkat untuk menyiapkan dana kurban," ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (12/6/2020).
Idealnya, lanjut Dimas, dana kurban disiapkan dalam jangka waktu yang lebih lama, namun jika sudah diniatkan akan diberi kemudahan untuk mewujudkannya.
Dia menambahkan, saat ini sudah banyak yang menawarkan hewan kurban dengan harga yang beragam, kambing ditawarkan mulai dari harga Rp 1,9 juta per ekor, sementara sapi Rp 14 juta per ekor.
Tentunya, lanjut Dimas, harga akan berbeda-beda, tergantung daerah, penjual, maupun lembaga penyalur.
"Silakan cari atau pilih hewan yang sehat dan sesuai dengan kondisi keuangan Anda, serta mantapkan niat. Kecil atau besar ukuran hewan kurban Anda, tentunya akan sangat berarti bagi saudara-saudara kita, terlebih di tengah pandemi Covid-19 seperti ini," pungkasnya.
Terkini Lainnya
ada saja yang mengalami dilema, sebaiknya menggunakan uang yang ada saat ini untuk membeli hewan kurban atau disimpan saja untuk dana darurat.
PPLIPI Minta Pelaku Usaha Mikro Hindari Pinjol dan Bank Emok Saat Butuh Modal
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cegah Kerugian Akibat Serangan Siber Terhadap Data, Perusahaan Perlu Lakukan Perlindungan
Dukung Energi Hijau, Perusahaan Ini Gunakan Skuter Listrik untuk Kendaraan Operasional
Emiten Unggas JPFA Dukung Kemajuan Dunia Pendidikan di Bidang Peternakan
Politisi Ini Ingatkan Risiko Gagal Bayar Program Student Loan Cukup Tinggi
Alarm Industri Indonesia 'Menyala', Kemenperin Sebut Sumbernya