androidvodic.com

GMNI Kecam Rencana Pembelian Peternakan Sapi di Belgia - News

Laporan Wartawan News, Vincentius Jyestha 

News, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) menanggapi rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk membeli peternakan sapi di Belgia. 

Erick menyatakan rencana pembelian peternakan sapi di Belgia oleh BUMN sektor peternakan agar Indonesia bisa mengurangi impor daging yang selama ini dilakukan.

Namun, DPP GMNI menilai rencana Erick tersebut tidak masuk akal. Ketua DPP GMNI Bidang Jaringan Buruh, Tani, dan Nelayan, Marianus Rawa Tamba menegaskan rencana Erick membeli peternakan sapi di Belgia itu, tidak 'nyambung' dengan tujuannya, yakni mengurangi impor daging. 

Baca juga: Komisi VI DPR Tanggapi Rencana Kementerian BUMN Beli Peternakan Sapi di Belgia

Marianus menyatakan, untuk mengurangi impor daging, jangan sampai justru negeri ini meningkatkan impor sapi. Adapun yang tampak dari rencana Menteri BUMN itu, menurut Marianus adalah mengurangi impor daging dengan meningkatkan impor sapi dari peternakan yang akan dibeli BUMN Indonesia di Belgia.

Baca juga: Anggota Komisi IV Sebut Beli Peternakan Sapi di Belgia Bukan Solusi

"Itu akan sia-sia. Sebab, tetap saja negeri ini mengalami ketergantungan pada impor. Meskipun impor nya beralih dari impor daging menjadi impor sapi," ujar Marianus, dalam keterangan resminya, Jumat (23/4/2021). 

Pola pikir Menteri BUMN itu, menurut Marianus sangat menyalahi visi swasembada daging yang sedang dituju oleh bangsa ini.

Swasembada daging sejati, menurut GMNI, adalah dengan mengembangkan peternakan sapi di Tanah Air. Bukan dengan membeli peternakan di luar negeri. 

Marianus mengingatkan Pemerintah untuk memanfaatkan dan mengembangkan sentra-sentra produksi ternak sapi di Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah.

"Seharusnya Pemerintah fokus memberdayakan dan mengembangkan sentra-sentra produksi sapi di berbagai wilayah. Berdayakan dan kembangkan yang sudah ada, serta bangun sentra produksi baru. Bukankah Pemerintah sedang menggagas Kabupaten Merauke, Papua sebagai kawasan  ekonomi berbasis peternakan terintegrasi. Bagaimana kelanjutan rencana itu?" tegas Marianus.

Ketua Umum DPP GMNI, bung Imanuel Cahyadi menambahkan bahwa Kawasan Indonesia Timur lainnya juga potensial untuk mengembangkan peternakan sapi. Nusa Tenggara Timur (NTT) misalnya, juga potensial untuk pengembangan peternakan sapi. 

"Bangun sentra-sentra produksi ternak sapi di daerah-daerah. Pemerintah seharusnya mengerti, bahwa kita masih memiliki lahan-lahan potensial untuk itu, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Jika butuh investasi, undang investor untuk mengembangkan sentra-sentra produksi sapi itu bersama BUMN. Bukannya justru 'buang uang' untuk membeli peternakan di luar negeri," ujar Imanuel. 

Seperti diketahui, keinginan Erick Thohir itu disampaikan kepada Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi, dalam forum Milenial Hub: Milenial Fest x PPI Belgia, baru-baru ini.

"Pak Dubes kalau ada peternakan sapi di Belgia mau dijual, BUMN yang beli. Kalau ada ya Pak Dubes," ujar Erick.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat