Anak Buah Sri Mulyani Jadi Ketua Satgas Harian BLBI - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani yakni Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban ditunjuk pemerintah menjadi Ketua Satgas BLBI.
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah terus berupaya mengejar aset senilai Rp 110 triliun dari kasus BLBI yang terjadi pascakrisis 1998.
Baca juga: Pemerintah Minta Obligor dan Debitur Dana BLBI di Luar Negeri Bayar Utangnya Kepada Negara
"Nanti dari ketua satgas harian yang akan menyampaikan Pak Rio ya data Rp 110 triliun, ini kan sebetulnya sudah ada diaudit oleh BPK. Jadi, ada tadi yang sesuai dengan 3 pokja," ujarnya saat konferensi pers, Jumat (4/6/2021).
Selain itu, dia menjelaskan, beberapa data terkait obligor maupun debitur serta aset yang dipermasalahkan belum lengkap, sehingga masih ada penelusuran.
"Pasti sudah ada yang lengkap datanya dan ada yang masih akan dicari. Berbagai tagihan itu ada yang underlying asset-nya free and clear, ada juga yang kita masih perlu untuk konfirmasi, status hukumnya apa sudah lengkap atau belum," kata Sri Mulyani.
Kendati demikian, pemerintah tidak mau lebih detil membeberkan siapa prioritas obligor maupun debitur yang dikejar dalam kasus BLBI.
"Prioritasnya siapa saja? Tentu kalau yang sudah prioritas yang sudah jelas ada hak tagihnya kita lakukan saja. Semuanya prioritas, kan sudah 20 tahun," pungkas Sri Mulyani.
Terkini Lainnya
Kasus BLBI
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban ditunjuk pemerintah menjadi Ketua Satgas Harian BLBI.
Ada Unjuk Rasa di Sekitar Monas, Transjakarta Lakukan Pengalihan Rute, Berikut Rinciannya
BERITA TERKINI
berita POPULER
Sampaikan Permintaan Maaf, Indo Premier Sekuritas Tindaklanjuti Kelemahan Reksa Dana Saham
Serikat Pekerja: Banyak Buruh Terjerat Pinjol karena Kecanduan Judi Online
IHSG Pagi Ini Menguat Tipis, Rupiah Melemah di Posisi Rp 16.304 Per Dolar AS
Harga Emas Antam Hari Ini, 9 Juli 2024: Turun Rp 7.000, per Gram Dibanderol Rp 1.389.000
Buruh Dukung Penerapan Antidumping, Tiru AS dan Jepang