androidvodic.com

Strategi Hindari Jebakan Kelas Menengah di Buku Indonesia 2045 - News

Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda

News, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan, middle income trap atau jebakan kelas menengah jadi perhatian penting di berbagai negara berkembang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara peluncuran "Buku Indonesia 2045" menekankan pentingnya pemikiran, serta strategi agar Indonesia tidak terperangkap dalam middle income trap dan mampu menjadi high income country atau negara berpendapatan tinggi.

Baca juga: Kemenkeu: RAPBN 2022 Dirancang untuk Siap Hadapi Varian Baru Covid-19

Pada buku yang disusun oleh 15 ekonom serta praktisi muda FEB UI menjelaskan hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian berdasarkan pengalaman negara-negara di dunia yang berhasil naik kelas menjadi high income country.

“Pertama adalah pembangunan sumber daya manusia. SDM-nya adalah mereka yang pasti memiliki skill atau pendidikan, jadi kapasitas intelektualnya berkembang dan skill-nya dari sisi kemampuan untuk bisa bekerja dan bekerja sama itu berkembang, dan tentu mereka juga harus sehat,” ujarnya secara virtual, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Dapat Pesan Ini dari Presiden Jokowi di Sidang Tahunan HUT RI

Sri Mulyani menekankan bahwa reformasi di bidang kesehatan dan pendidikan penting untuk membangun SDM yang berkualitas unggul.

Menurut dia, aspek kesehatan sendiri termasuk bagian dari tugas pemerintah pusat yang didelegasikan ke pemerintah daerah.

Apalagi dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, penangangan kesehatan sangat tergantung tentu dari sisi tindakan pemerintah pusat, juga sangat tergantung kepada kepemimpinan dan sistem kesehatan di daerah.

Baca juga: Peluncuran Buku Indonesia 2045, Sri Mulyani Sebut Belum Ada Pembahasan Terkait Perubahan Iklim

“Pada saat kita menghadapi pandemi, kita sekaligus melihat dan meneropong, meneliti bagaimana membangun sistem kesehatan yang baik di Indonesia. Bisa belajar dari negara lain, tapi kita juga bisa melihat dari negara kita sendiri,” kaya Sri Mulyani.

Selanjutnya, bidang pendidikan juga merupakan urusan yang didelegasikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, khususnya untuk pendidikan dasar hingga menengah.

Reformasi di dunia pendidikan sangat penting dilakukan, serta ditunjang dengan penggunaan teknologi, sehingga menjadi penting dalam situasi pandemi.

Kemudian, Sri Mulyani menjelaskan, aspek kedua untuk menghindari middle income trap adalah dengan jaring pengaman sosial.

Sebagai contoh di negara maju, desain jaring pengaman sosialnya memastikan bahwa negara bisa maju dan menjamin tidak ada bagian sekelompok dari penduduknya yang tertinggal.

Jaring pengaman sosial adalah menjaga agar masyarakat sosial bisa maju bersama-sama secara adil, tapi tetap kompetitif.

Sementara itu, tansformasi ekonomi menjadi aspek ketiga agar terhindar dari middle income trap yakni di antaranya sektor manufaktur.

Lalu, penguatan struktur ekonomi Indonesia yang didominasi oleh UMKM agar bisa menjadi sumber kekuatan, transformasi dengan pemanfaatan teknologi peningkatan produktivitas sektor agrikultur, dan sektor jasa.

Mampu memberikan nilai tambah, menciptakan pekerjaan, dan tingkat penghidupan yang baik adalah beberapa hal yangmenjadi pemikiran penting terkait dengan isu transformasi ekonomi.

"Terakhir, aspek keempat saya lihat cukup banyak juga ditulis di dalam buku ini adalah mengenai institusi. Sebab, Anda tahu bahwa menghilangkan atau menghindari middle income trap satu kuncinya adalah institusi yang baik,” pungkas Sri Mulyani.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat