Pengamat Sarankan Pemerintah Longgarkan Kebijakan Cukai Hasil Tembakau - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi mengatakan, kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) selama ini menekan industri rokok, termasuk bagi petani tembakau.
Dia menilai kenaikan CHT saat ini belum tepat karena terjadi perlambatan ekonomi akibat pandemi yang memicu naiknya pengangguran.
Dia mengatakan, saat ini terjadi penurunan produksi akibat permintaan berkurang.
“Kalau cukai naik, pasti yang ditekan perusahaan adalah tembakau dari petani. Perusahaan harus menjaga produksinya agar tidak tinggi biayanya, petani jadi korbannya. Belum lagi karena keadaan alam seperti musim hujan yang panjang,” kata Prima Gandhi, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Kenaikan CHT Dinilai Berdampak Pengurangan Tenaga Kerja Sektor Tembakau
Dia berharap pemerintah lebih memperhatikan nasib petani tembakau dan cengkeh dengan memberikan pelonggaran kebijakan cukai.
Baca juga: Pemerintah Diminta Tak Lanjutkan Revisi PP 109/2012 soal Tembakau
Dia menilai, kebijakan pemerintah terhadap Industri Hasil Tembakau (IHT) selama ini seringkali berat sebelah akibat kenaikan tarif CHT secara progresif tiap tahun.
“Nasib petani tidak akan sejahtera kalau hasil tembakaunya tidak laku akibat kenaikan tarif,” kata dia.
Terkini Lainnya
Kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) selama ini dinilai telah menekan industri rokok, termasuk bagi petani tembakau.
Menko Airlangga Beberkan 3 Agenda Penting di Rakernas Kebijakan Satu Peta
BERITA TERKINI
berita POPULER
Bangga Perjalanan Satu Dekade Beroperasi di Filipina, Alfamart Resmikan Gerai Ke-2000
Kemenhub Diminta Antisipasi Kenaikan Harga Tiket Pesawat Jika Airline Harus Pakai Bioavtur
IHSG Dibuka Menguat ke 7.308, Rupiah Naik ke Level Rp16.200 per Dolar AS
Harga Emas Antam Pagi Ini Naik Rp 6.000 Per Gram Jadi Rp 1.386.000
IHSG Berpotensi Sideways, Cermati Saham BMRI, TLKM, AMMN