androidvodic.com

Kini Warga Berpenghasilan Tak Tetap Pun Berkesempatan Miliki Rumah Layak Huni - News

News, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menuturkan, Pemerintah akan terus mendorong ketersediaan akses perumahan layak dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Hal ini agar dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif, khususnya untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Selain dijadikan tempat tinggal, banyak dari rumah warga yang juga difungsikan sebagai tempat usaha kecil yang menghidupkan ceruk ekonomi warga masyarakat sekitar.

Baca juga: Lampaui Target, Penyaluran FLPP Tembus 158.359 Unit, Tertinggi oleh BTN

"Ini adalah cara kami bekerja untuk memastikan bahwa masyarakat bisa memiliki rumah, ini terus kami lakukan. Bersama dengan seluruh pihak yang terlibat," papar Suahasil dikutip Kompas.com, Selasa (2/11/2021).

Salah satu yang terus memastikan komitmennya mendukung program KPR FLPP adalah PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF.

Baca juga: Tahun Ini BSI Salurkan Pembiayaan FLPP untuk 14.100 Unit Rumah

Sebagai fiscal tools Pemerintah, SMF berperan mengurangi beban fiskal dengan membiayai porsi 25 persen, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP.

Sementara Eka Endrasari nasabah bank merasa gembira permohonan KPR-nya disetujui Bank BTN.

Dia memanfaatkan KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk membeli rumah seharga Rp 130 juta di Perumahan Andika Berkah Residence III, Kelurahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, pada 2018.

Dengan demikian, mimpinya untuk memiliki rumah layak huni terwujud, setelah bertahun-tahun tinggal di rumah kontrakan.

Baca juga: BNI Syariah Mulai Pasarkan KPR Bersubsidi dengan Skema FLPP

Baginya, memiliki rumah sendiri adalah anugerah besar karena Eka dan suami bukanlah kalangan pekerja sektor formal atau karyawan yang memiliki penghasilan tetap.

Eka merupakan ibu rumah tangga yang bersuamikan buruh bangunan. Dia yakin mampu membeli rumah karena punya usaha sampingan jasa pencucian kiloan.

Kendatipun untuk itu, dia harus menyisihkan sebagian besar penghasilannya untuk mencicil rumah tipe 36/108.

"Dalam sebulan, penghasilan saya sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan. Ditambah penghasilan suami, jadi cukup untuk mencicil angsuran Rp 1,1 juta per bulan," ujar Eka menjawab Kompas.com, Senin (2/11/2021).

Oleh karena itulah, Eka bersyukur dan mengucapkan terima kasihnya kepada Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara yang mengunjunginya.

Eka merupakan bagian dari 14,49 persen masyarakat berpenghasilan tidak tetap yang menjadi debitur BTN di Perumahan Andika Berkah Residence III.

Sementara 36,23 persen lainnya merupakan konsumen dengan profil karyawan tidak tetap, karyawan tetap (26,57 persen), guru dan dosen honorer (11,11 persen), pegawai honorer pemerintahan (4,35 persen), TNI dan Polri (1,45 persen), serta tenaga kesehatan (1,93 persen). (Hilda B Alexander)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Punya Rumah Layak Huni Bukan Lagi Mimpi bagi Masyarakat Berpenghasilan Tidak Tetap",

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat