androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Seno Tri Sulistiyono

News, JAKARTA - Komisi XI DPR kembali melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI periode 2022 - 2027. 

Satu di antara calon anggota BPK, Dadang Suwanda membawa tema Optimalisasi Peran BPK RI dan DPR RI Dalam Meningkatkan Koordinasi Pengawasan Keuangan Negara Menuju Good Government saat menjalani fit and proper test di ruang Komisi XI DPR, Jakarta, Jumat (18/3/2022).

"Dari hasil pengamatan, saya lama pegawai negeri 38 tahun, saya melihat di pemerintahan terutama Pemda permasalahannya adalah tingginya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)," kata Dadang. 

Menurutnya, belakangan ini banyak gubernur, bupati, maupun walikota terjerat kasus korupsi dan terbukti di meja hijau. 

"Saya sering menjadi saksi ahli di pengadilan. Begitu banyak KKN," ucapnya. 

Baca juga: Bamsoet Dukung KKN Kebangsaan 2022 Universitas Palangkaraya di Kalteng

Selain itu, kata Dadang, tidak maksimalnya kinerja pemerintah daerah karena terjadi ketakutan para kepala daerah dalam menggunakan anggarannya.

Hal ini, membuat penyerapan anggaran daerah menjadi rendah, dengan rata-rata 80 persen. 

"Saya perhatikan bahaya. Kalau spesifik lagi maka dari daya serap 80 persen tadi, nanti kalau diperhatikan 70 persen belanja pegawai. Jadi artinya belanja untuk masyarakat mana?" ujarnya. 

Dalam mengatasi hal itu, Dadang menyebut perlu adanya dialog sinergitas dalam perbaikan good governance, sinkronisasi, sinergi BPK, dan implementasi.

"Perlu ada komunikasi, yang jadi masalah di kita saat ini praktiknya sulit dilaksanakan, apalagi kalau sudah melibatkan antar institusi. Kalau ada komunikasi dan sinergitas hasil akan maksimal," tuturnya.

Diketahui ada 15 calon anggota BPK yang melakukan fit and proper test yaitu, Priyono Dwi Nugroho, Kristiawanto, Osbal Saragi Rumahorbo, Haeruh Saleh, Isma Yatun, dan Dori Santosa. 

Kemudian, Moza Pandawa Sakti, Yves S Palambang, Kukuh Prionggo, Syafri Adnan Baharudin, Dadang Suwanda, Adrin Guntura, Firmansyah, Rachmat Manggala Purba, dan Blucer W Rajagukguk.