androidvodic.com

Beli Pertalite Gunakan MyPertamina, YLKI Soroti Penerapan di Daerah yang Internetnya Kurang Andal - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Pertamina mengeluarkan aturan terkait kebijakan bahwa pembelian BBM khususnya pertalite dan solar harus melalui website atau aplikasi MyPertamina.

Diketahui, kebijakan pembelian BBM khususnya pertalite dan solar harus melalui website atau aplikasi MyPertamina tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai tanggal 1 Juli 2022 nanti.

Rencananya, uji coba pembelian BBM khususnya pertalite dan solar harus melalui website atau aplikasi MyPertamina dilakukan di beberapa daerah sebelum diaplikasikan di seluruh Indonesia.

Baca juga: Beli Pertalite Wajib Pakai MyPertamina, Ini Kriteria Kendaraan yang Dibolehkan

Uji coba tersebut rencananya akan dilakukan di 11 wilayah yang tersebar di provinsi Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat dan Yogyakarta.

Adanya kebijakan ini langsung membuat heboh masyarakat serta menjadi trending topic di media sosial.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, upaya yang dilakukan oleh Pertamina merupakan langkah yang cukup baik.

Karena aturan ini dapat meningkatkan pengawasan, agar tidak terjadi penyalahgunaan dan pelanggaran konsumsi BBM khususnya Pertalite dan Solar oleh oknum.

Tetapi, aturan yang menggunakan aplikasi di ponsel pintar ini bakal menjadi kendala bagi orang-orang di daerah-daerah yang akses internetnya belum andal.

“Secara umum, sesuai dengan era digital, penggunaan MyPertamina bagus untuk bertransaksi pembelian BBM,” ungkap Tulus kepada Tribunnews, Rabu (29/6/2022).

“Tetapi ini sensitif terhadap pelayanan, khususnya untuk daerah-daerah yang akses internetnya kurang andal,” sambungnya.

Baca juga: YLKI Soroti Risiko Penggunaan Ponsel di Area SPBU Saat Aturan Beli BBM Lewat MyPertamina Diterapkan

Tulus juga mengatakan, aturan yang melibatkan perangkat ponsel pintar ini harus dipastikan aman untuk para penggunaannya.

Diketahui, perangkat seluler dianggap mampu memicu percikan api yang akan menyebabkan ledakan saat pengisian bahan bakar.

Alasan lain mengapa perangkat seluler dilarang ialah karena sinyal seluler yang tidak beraturan dan tidak bisa dikontrol karena ada di udara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat