androidvodic.com

Kemenperin Gelar Pelatihan Khusus untuk SDM Galangan Kapal - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

News, JAKARTA - Menyediakan Sumber Daya Manusia Kompeten untuk segala bidang industri menjadi upaya yang terus didorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kemenperin menyelenggarakan Pelatihan Prosedur Pembuatan Kapal dan Manajemen Produksi.

Pelatihan Prosedur Pembuatan Kapal dan Manajemen Produksi merupakan rangkaian dari implementasi The Indonesian Shipbuilding Industry Modernization Project, yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Badan Pengembangan SDM Industri, Kementerian Perindustrian.

"Kami berharap program ini dapat mendorong modernisasi industri galangan kapal nasional yang memiliki makna peningkatan kapabilitas, daya saing, serta keberlanjutan atau sustainability," tutur Kepala BPSDMI Arus Gunawan saat pembukaan pelatihan, di Gedung PIDI 4.0, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2022).

Arus menerangkan, saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 250 perusahaan galangan kapal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan 33.000 kapal niaga telah beroperasi.

Kapasitas produksi dari galangan kapal mencapai sekitar 1 juta tonase bobot mati (dead weight tonnage/DWT) per-tahun untuk bangunan baru dan hingga 12 juta DWT per-tahun untuk reparasi kapal.

Baca juga: Industri Galangan Kapal Sepi Order Selama Pandemi

"Galangan kapal Indonesia memiliki pengalaman dalam membangun berbagai jenis kapal, mulai dari kapal penumpang, kapal kargo, hingga kapal tujuan khusus dengan fasilitas graving dock terbesar yaitu 150.000 DWT," jelas Kepala BPSDMI.

Baca juga: Menhan Prabowo Cek Galangan Kapal Swasta di Bekasi untuk Kebutuhan Kapal Perang TNI

Sayangnya, industri galangan kapal dalam negeri masih memiliki beberapa kendala utama dalam memenuhi order pembangunan kapal dalam negeri, seperti belum efisiennya prosedur dan tahapan pembangunan kapal, belum maksimalnya penerapan quality control dan assurance atas kapal yang dibangun.

Lalu, masih tingginya ketergantungan terhadap bahan komponen impor terutama yang memiliki nilai tambah tinggi (e.g main engine), serta dari sisi sumber daya manusia, ketersediaan tenaga welder atau juru las spesialis bangunan kapal yang kompeten dan bersertifikat masih belum mencukupi.

"Kementerian Perindustrian melalui BPSDMI terus mendukung upaya penyediaan sumber daya manusia yang terampil dan kompeten guna mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional," ungkapnya.

Sejak tahun 2015, BPSDMI Kementerian Perindustrian telah melaksanakan pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 bidang pengelasan bekerja sama dengan Kampuh Welding Indonesia sebanyak 3.442 orang.

Selain untuk memenuhi kebutuhan industri, pelatihan pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 ini merupakan wujud nyata kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah (yang bersifat G-to-G) maupun antara industri dengan pemerintah (yang bersifat B-to-G), mengingat pembangunan industri membutuhkan sinergi dan peran aktif antara pihak pemerintah, baik pusat maupun daerah, mitra industri dan asosiasi, serta masyarakat pada umumnya.

"Saya berharap agar semua peserta pelatihan dapat mengikuti dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab, agar semua materi pembelajaran dalam pelatihan ini dapat diserap dengan baik untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang akan dipergunakan secara optimal di tempat kerja saudara nantinya," ucap Arus.

Kepala BPSDMI juga menyampaikan terima kasih kepada Japan International Cooperation Agency (JICA), IPERINDO, Kampuh Welding Indonesia dan seluruh peserta pelatihan atas partisipasi aktifnya dalam mendukung suksesnya pelaksanaan program ini.

Pelatihan Prosedur Pembuatan Kapal dan Manajemen Produksi kali ini diikuti 40 peserta dengan materi yang telah dipadatkan oleh berbagai tenaga ahli.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat