Awal November 2022, Pergerakan IHSG Berpotensi Mengalami Koreksi - News
News, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (1/12/2022) berpotensi mengalami koreksi secara terbatas.
Pada perdagangan kemarin, IHSG berakhir menguat 42,85 poin atau 0,61 persen ke level 7.098,89.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu dalam jangka pendek untuk menguji 7.030-7.070.
Herditya memproyeksikan support IHSG berada di 7.016 dengan resistance di 7.113.
"Akan ada rilis data inflasi Indonesia yang menurut konsensus akan berada di angka 6%," katanya yang dikutip dari Kontan, Selasa (1/12/2022).
Baca juga: IHSG Akhir Bulan Oktober Ditutup Menguat 0,61 Persen ke 7.098
Sementara analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan bahwa IHSG masih akan bergerak menguat terbatas dengan support 7.050 dan resistance pada level 7.137.
"Namun, cenderung berpotensi memulai koreksi dengan semakin banyak emiten yang telah merilis laporan kuartal ketiga dan diperkirakan telah terefleksikan pada kenaikan harga sebelumnya," kata Ivan.
Sentimen lainnya, akan ada rilis flash inflation estimate Eropa bulan Oktober yang diperkirakan masih akan meningkat. Angka inflasi Eropa yang tinggi yang tinggi dapat menjadi sentimen negatif untuk IHSG hari ini.
Binaartha Sekuritas menilai saham-saham yang bisa dicermati investor antara lain TLKM, ELSA, ASII, dan ESSA. Sedangkan Herditya merekomendasikan RAJA, MPMX, dan PNBS.
Terkini Lainnya
IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu dalam jangka pendek untuk menguji 7.030-7.070.
Menperin Agus Gumiwang Ungkap Pemerintah akan Buat RPP Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
BERITA REKOMENDASI
IHSG Berpeluang Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
270 Saham Huni Zona Merah, IHSG Berakhir Turun ke Level 7.125
BERITA TERKINI
berita POPULER
BTN: Spin-Off Unit Usaha Syariah Rampung di Semester I Tahun Depan
Soal Bea Masuk Produk Impor, Kemendag Libatkan KPPI dan KADI Selidiki Industri yang Terancam Ambruk
Said Iqbal: Prabowo Subianto Jangan Bikin Utang Baru, yang Jatuh Tempo Sudah Rp 800 Triliun
Mengenal Permenaker Nomor 5 Tahun 2024 tentang Sistem Informasi Pasar Kerja
5 Juta Buruh Akan Mogok Nasional Jika MK Tak Kabulkan Gugatan UU Cipta Kerja