androidvodic.com

Industri TPT dan Alas Kaki Alami Perlambatan, Menperin Siapkan Hal Ini untuk Jaga Pertumbuhan - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

News, JAKARTA - Laporan sejumlah asosiasi menyatakan, industri tekstil dan produk tekstil dan industri alas kaki dalam negeri sedang mengalami perlambatan kinerja karena menurunnya utilisasi di sektor indutri serat sebesar 20 persen, spinning 30 persen, weaving dan knitting 50 persen, garmen 50 persen, pakaian bayi 20-30 persen dan alas kaki 49 persen. 

Beberapa perusahaan juga disebut sudah ada yang memangkas waktu operasionalnya, dari yang biasanyan 7 hari kerja menjadi 3-4 hari.

Atas kondisi tersebut, tenaga kerja yang terdampak PHK dari industri tekstil dan garmen dilaporkan mencapai 92.149 orang dan dari industri alas kaki sebanyak 22.500 orang.

Guna memastikan hal tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, memerintakan adanya pengecekan yang dilakukan satgas internal Kemenperin dan pihaknya juga sudah menyiapkan langkah-langkah mitigasi dari berbagai tekanan, khususnya risiko global.

"Pertama, kami upayakan pencarian pasar baru untuk ekspor bagi sektor indutri. Kami mencoba buka akses untuk pasar ke Amerika Latin dan Selatan, Afrika, negara-negara Timur Tengah dan Asia," tutur Agus, Selasa (7/11/2022).

Berikutnya, langkah penguasaan pasar dalam negeri, dengan memperkuat dan mendorong promosi dan kerja sama lintas sektoral agar program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) semakin tumbuh.

Baca juga: Industri TPT Terimbas Melambungnya Harga Minyak, Harga Bahan Baku Utama Ikut Naik

"Melalui program ini juga akan menumbuhkan sektor industri itu sendiri," imbuhnya.

Menperin menambahkan, upaya lain yang perlu dipacu adalah penguatan daya saing industri dengan kemudahan akses bahan baku, penguatan ekosistem usaha dan penguatan sistem produksi.

"Kita bisa lihat dengan berbagai instrumen seperti BMDTP, juga larangan terbatas (lartas), dan banyak lagi instrumen lain yang bisa kita pergunakan," jelas Agus.

Baca juga: Industri TPT Ambles Hingga Minus 1.24 Persen di Triwulan I 2020

Pada triwulan III – 2022, industri TPT tumbuh mencapai 8,09 persen (y-o-y), namun mengalami perlambatan secara q-to-q, terkontraksi hingga -0,92 dibandingkan triwulan II – 2022.

Meski begitu, ekspor secara kumulatif masih mengalami kenaikan sampai dengan September 2022 sebesar 15,6 persen bila dibandingkan data yang pada periode yang sama tahun 2021.

Sementara itu, industri alas kaki, kulit, dan barang dari kulit tumbuh 13,44 persen (y-o-y) pada periode ini. 

Ekspor alas kaki secara kumulatif sampai dengan September 2022 juga masih mengalami kenaikan sebesar.35,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kinerja pertumbuhan subsektur ini masih cukup tinggi, disebabkan pengalihan order dari China dan Vietnam ke Indonesia, sehingga PDB nasional masih positif. Namun demikian, Kemenperin terus mewaspadai dampak krisis global. 

Karenanya, Kemenperin membentuk Satuan Tugas Pengamanan Krisis Industri Tekstil, Kulit Dan Alas Kaki dengan tugas utama menginventarisasi industri TPT dan alas kaki yang terdampak oleh krisis perekonomian global, serta permasalahan yang dihadapi. 

Selanjutnya, satgas menyusun rencana aksi dan strategi mitigasi berdasarkan inveentarisasi permasalahan.

"Satgas juga berkoordinasi dengan K/L terkait dalam pelaksanaan strategi mitigasi yang diambil tersebut," ungkap Menperin.
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat