androidvodic.com

Anggota Komisi XI DPR Dorong Pemerintah Lebih Perhatikan UMKM - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Malvyandie Malvyandie
 
 
News, JAKARTA - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Andi Achmad Dara, mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Perhatian itu harus dalam bentuk yang lebih sungguh-sungguh dan kongkrit, seperti modal dan ventura dan mempermudah UMKM untuk mengakses modal dengan bunga yang ringan dan terjangkau.

Demikian disampaikan Aday, panggilan akrab Andi Achmad Dara, dalam acara kunjungan kerjanya di Kecamatan Sepatan dan Kresek kabupaten Tangerang, akhir pekan lalu.

Selain di Kabupaten Tangerang, Aday juga melakukan kunjungan kerja di kecamatan Cipondoh, kota Tangerang.

Menurut Aday, ekonomi rakyat Indonesia itu identik dengan UMKM karena jumlah dan sebarannya yang luar biasa besar di Indonesia.

Acara kunjungan kerja Aday juga disertai pembagian sembako kepada 2000 lebih masyarakat dan pelaku UMKM yang didukung Bank Nasional Indonesia (BNI) 46 Peduli.

Aday menekankan perlunya pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan perhatian dan kepeduliannya kepada UMKM karena UMKM sudah menjadi simbol ekonomi kerakyatan Indonesia.

Disebutkan Aday, Indonesia memiliki 65 juta lebih unit UMKM yang terdata dan menyerap 97 persen lapangan kerja.

“Jumlah UMKM yang terdata saja itu 65,46 juta, masih banyak yang belum terdata, ini jumlah yang luar biasa besar," ujar Aday.

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional, sambung Aday, juga tidak main-main karena selain menyerap 97 persen tenga kerja, juga menyumbang 60,3 terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan berkontribusi 14,4 persen ekspor nasional.

Berdasar data tersebut, lanjut Aday, terbukti potensi dan kontribusi UMKM yang sangat besar dan penting pada perekonomian nasional.

Baca juga: Sektor UMKM Diharapkan Jadi Amunisi Pemulihan Ekonomi di Tahun 2023

Maka, pemerintah tidak boleh abaikan UMKM, bahkan UMKM harus didorong untuk lebih besar dan meningkat produktivitasnya.

Pemerintah, menurut Aday, harus lebih memprioritaskan UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang, termasuk kemampuan UMKM untuk go internasional.

Orientasi ekspor UMKM jika dapat ditingkatkan setidaknya menjadi 30 persen ekspor nasional, maka akan membuat ekonomi Indonesia lebih kuat dan bersaing.

“Kita tidak punya pilihan lain, UMKM kita harus maju dan berkembang, pemerintah harus fokus dan memprioritaskan UMKM," tegas Aday.

Baca juga: UMKM di Maluku Utara Dapat Realisasi Kerja Sama Investasi Rp 700 Miliar

Aday juga menyinggung masalah dan kendala klasik yang masih dihadapi oleh UMKM, yakni soal akses modal dan fasilitas di perbankan.

Menurut Aday, masalah klasik inilah yang menjadi wilayah pemerintah untuk hadir dan harus diprioritaskan, dengan mempermudah persyaratan dan jaminan, sembari memberikan pelatihan dan pendampingan pelaku UMKM.

“Kendala klasik UMKM dalam mengakses modal dan fasilitas perbankan tidak boleh lagi terjadi di masa mendatang, pemerintah harus hadir secara penuh agar UMKM kita bisa tumbuh dan berkembang pesat," tutup Aday dalam sambutannya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat