androidvodic.com

Prospek Suram, Unit Usaha Perusahaan Teknologi SoftBank PHK 95 Tenaga Kerja - News

News, SHANGHAI - Perusahaan patungan Arm Ltd di China, Arm China, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 90 hingga 95 karyawan pada pekan lalu.

Langkah tersebut dilakukan untuk mengatasi prospek bisnis yang menantang pada tahun ini, kata dua sumber yang mengetahui PHK tersebut.

Melansir dari Reuters, PHK terjadi ketika SoftBank, salah satu pemegang saham perusahaan teknologi chip Arm Ltd, mencoba membuat daftar publik untuk Arm di tahun ini.

Baca juga: Induk Facebook Dikabarkan akan PHK Karyawan Lagi Usai Pangkas 11 Ribu Orang pada Akhir 2022

Pasar China telah menjadi sumber utama pertumbuhan, meskipun perselisihan manajemen selama dua tahun di perusahaan patungan itu mengakibatkan tersingkirnya mantan CEO perusahaan yang telah menciptakan beberapa tantangan.

Salah satu sumber mengatakan, karyawan yang terdampak PHK kebanyakan adalah insinyur dalam tim penelitian dan pengembangan.

Sebelum PHK itu terjadi, Arm China memiliki sekitar 700 karyawan.

Diketahui tidak ada karyawan yang diberhentikan pada tahun lalu ketika induk Arm Ltd melakukan PHK global yang mempengaruhi hingga 15 persen tenaga kerjanya, menurut salah satu sumber.

Sementara itu, Arm China menolak berkomentar mengenai masalah ini.

Sedangkan Arm Ltd mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Arm China adalah perusahaan terpisah dari Arm Ltd, dan meskipun kami tidak dapat mengomentari keputusan personelnya, kami tidak memperkirakan adanya gangguan pada bisnis kami di China yang terus tetap kuat."

PHK tahun lalu terjadi setelah Nvidia Corp gagal mengambil alih Arm karena kendala regulasi.

Runtuhnya penjualan menandai kemunduran besar bagi upaya SoftBank untuk menghasilkan dana ketika valuasi di seluruh portofolionya berada di bawah tekanan.

Arm China adalah distributor eksklusif lisensi Arm di China. Perusahaan itu mengumpulkan pembayaran, dan mengirimkannya ke Arm Ltd, yang mengirimkan produk teknologi langsung ke pelanggan.

Salah satu sumber mengatakan, beberapa pelanggan khawatir Arm berpotensi menaikkan harga produknya serta ketegangan geopolitik AS-Tiongkok yang dapat memutus akses ke teknologi Arm.

Perusahaan China, termasuk Huawei Group dan Alibaba, telah dilarang menggunakan beberapa teknologi Arm dalam beberapa tahun terakhir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat