androidvodic.com

Tekan Kerugian, KPMG Umumkan PHK 700 Karyawan Secara Global - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEW.COM, NEW YORK – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di Amerika Serikat kembali terjadi, kini giliran firma akuntansi terbesar di dunia KPMG yang mengumumkan pemangkasan 700 staf atau sekitar 2 persen dari karyawan global.

Mengutip dari memo internal yang dirilis KPMG, PHK yang menyasar ratusan karyawan dilakukan perusahaan untuk menekan kerugian akibat menurunnya pendapatan di beberapa unit bisnis, imbas dari situasi ekonomi makro pasar global yang bergejolak.

“Kami telah mengalami ketidakpastian yang berkepanjangan. Tindakan ini sangat sulit dan memengaruhi kehidupan orang. Namun langkah ini harus diambil guna mendorong pertumbuhan besar,” kata Carl Carande, wakil ketua bisnis penasihat KPMG di AS, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Prahara PHK Guncang Perusahaan Cloud Twilio, 1.500 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Meski aksi PHK bukan kali pertama yang terjadi di AS, namun rilisnya pengumuman internal itu membuat KPMG menjadi satu - satunya firma akuntansi terbesar di dunia yang melakukan PHK di AS pada awal tahun 2023, dikutip dari Reuters.

Tak hanya industri akuntansi saja yang mengalami penurunan pendapatan selama setahun terakhir, belakangan sejumlah bank-bank besar di Wall Street dilaporkan turut memangkas ribuan karyawan akibat ancaman resesi pasar global.

Sebelum mengalami perlambatan laba, KPMG yang merupakan bagian dari kawanan empat besar kantor akuntan selain Ernst & Young (EY), Deloitte, dan PricewaterhouseCoopers (PWC).

Pada masa pandemi COVID-19 tepatnya di tahun 2021 lalu sempat melakukan perekrutan besar-besaran sebanyak 2.000 orang hingga total karyawan KPMG melonjak lebih dari 35.266 staff pada akhir 2021.

Kondisi tersebut sayangnya berbanding terbalik usai dunia dihantui resesi yang disebabkan lonjakan harga pangan dan energi. Meski PHK yang dilakukan KPMG berpotensi menambah daftar jumlah pengangguran di AS.

Namun, Carande menjelaskan cara ini terpaksa diambil agar KPMG dapat menggenjot bisnis dan prospek perusahaan agar tetap kuat ditengah ketidakpastian ekonomi dunia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat