androidvodic.com

Dua Tahun Lalu Direksi Pertamina Sudah Diingatkan, Sebelum Terjadi Depo Plumpang Terbakar - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir disebut telah mewanti-wanti Direksi BUMN minyak dan gas bumi terkait sistem health, safety, security, and environment (HSSE) atau risiko bisnis perusahaan.

Stafsus Menteri BUMN, Arya Sinulingga saat ditemui dikawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (9/3/2023) mengatakan, Erick Thohir sudah mengingatkan aspek keamanan depo Pertamina Plumpang sejak dua tahun lalu.

"Kan Pak Erick bilang, dua tahun lalu sudah diingatkan. Berarti Pertamina diingatkan dong. Nah harus dilihat secara keseluruhan, sudah diingatkan dua tahun lalu ini berhubungan sama yang mana," ujar Arya.

Terkait pencopotan direksi Pertamina yang baru-baru ini terjadi pasca insiden kebakaran Depo Plumpang, Arya enggan membeberkan secara rinci.

Namun, dia memastikan Erick Thohir sudah menegaskan Direksi Pertamina terkait detail peringatan keamanan tersebut.

"Kan Pak Erick sudah mengingatkan dua tahun lalu. Siapa yang diingatkan? (Direksi Pertamina)," paparnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi. Pencopotan tersebut merupakan buntut dari kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang, Jumat pekan lalu.

Baca juga: Pertamina Bangun Buffer Zone Pasca Kebakaran Depo Plumpang, Ini Tujuannya

Adapun saat menjenguk korban kebakaran di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Erick sempat menyinggung pencopotan direksi perusahaan pelat merah ini.

"Saya sudah pernah copot direksi, tapi kalau perlu mencopot, saya copot lagi. Tapi ini lebih kepada sistem bisnis risiko," ungkapnya, dikutip Kompas, Sabtu (4/3/2023).

Baca juga: Polri Sebut Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Penyelidikan

Menurut Erick, pencopotan direksi bukanlah solusi konkret. Melainkan, perlu untuk memperbaiki model bisnis dan manajemen risiko perusahaan.

"Percuma copot-copot orang, tapi enggak beri solusi menyeluruh, harus ada sistem terpadu yang memberi solusi," tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat